Partai Gerindra Beri Tanggapan soal Dampak Pelemahan Nilai Tukar Rupiah bagi Rakyat
Partai Gerindra beri tanggapan tentang pelemahan nilai tukar rupiah yang sudah mendekati Rp 15 ribu.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Partai Gerindra memberi tanggapan tentang melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga mendekati Rp 15 ribu.
Hal tersebut disampaikan Partai Gerindra melalui laman Twitternya, @Gerindra, Senin (3/9/2018).
Awalnya, seorang warganet dengan akun @SofwahAlydrs mengajukan pertanyaan tentang dampak pelemahan nilai tukar rupiah bagi rakyat Indonesia.
"Min @Gerindra pelemahan Rupiah saat ini Rp14.829 per Dollar AS, sudah hampir 15rb min! Kenapa Pemerintah seakan ini engga berdampak buat rakyat? Apa rakyat kita kaya semua?" tanya @SofwahAlydrs, Senin (3/9/2018).
Atas pertanyaan tersebut, @Gerindra menuliskan, dampak pelemahan rupiah ini akan dirasakan lebih cepat oleh kelompok masyarakat menengah keatas.
• Rupiah Kembali Melemah setelah IHSG Tergerus di Perdagangan Sesi I
Sedangkan bagi kelompok masyarakat menengah kebawah, tambahnya, pelemahan rupiah belum terasa dampaknya jika masih ada kebijakan pemerintah seperti subsidi ataupun menahan laju impor pangan.
Namun, Gerindra menyebutkan, subsidi pemerintah saat ini sudah mulai dicabut, sedangkan impor bahan pangan juga terus dilakukan.
Berikut kicauan Partai Gerindra yang dirangkum TribunWow.com dari Twitter.
"Selamat siang mba Sofwah.
Akan admin jelaskan tentang kondisi perekonomian kita saat ini menyangkut Nilar tukar Dollar yang sudah mendekati Rp 15.000.
Kita ketahui sejak Rezim @jokowi memimpin nilai tukar Dollar AS terus menguat sejak awal 2018.
Tekanan terhadap Rupiah terus berlanjut hingga akhirnya menembus Rp14.000 per Dollar AS pada 7 Mei 2018.
Puncaknya, pada penutupan perdagangan Jumat lalu, Rupiah berada di level Rp14.829 per Dollar AS.
• Soal Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Ketua DPP Partai Demokrat: Bukan Alasan yang Ingin Kita Dengar
Dampak pelemahan Rupiah terhadap Dollar AS malah akan dirasakan lebih cepat oleh kelompok masyarakat menengah keatas yang aktivitas atau usahanya berhubungan dengan valuta asing, misalnya usaha ekspor-impor.
Jadi bagi mereka yang merasa adalah orang kaya dan terus menerus memuji rezim ini dengan kondisi perekonomian saat ini, seakan pelemahan Rupiah saat ini tidak berdampak bagi mereka.. adalah Bohong!