Luhut Tawarkan 15 Proyek ke China, Ratna Sarumpaet: Menko Maritim Urusan Menggadai Kekayaan Bangsa
Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan ke Beijing, China untuk membawa 15 proyek yang akan ditarawakan di sana.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Kedua, mempersiapkan penggunaan tenaga kerja lokal dalam empat tahun pengerjaan proyek.
Menurut dia, syarat yang kedua itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengembangkan sumber daya manusia.
"Jadi dalam 3-4 tahun pengerjaan proyek hrus mulai bergeser dari tenaga kerja asing dengan ke tenaga kerja lokal," sebutnya.
Ketiga, tidak ada ekspor bahan mentah dan keempat, adanya transfer teknologi.
Sehingga, manfaat yang akan dirasakan Indonesia atas 15 proyek tersebut juga akan maksimal.
Teken investasi 20 miliar dollar AS Selain menawarkan 15 proyek, Luhut di Beijing juga diagendakan akan meneken rencana investasi dari China sebesar 20 miliar dollar AS di bidang hydro power.
"Tapi saya mau cek dulu, betul apa tidak itu 20 miliar dollar AS, karena saya tidak mau meneken yang tidak jelas, harus jelas dulu baru saya mau neken," tegasnya.
• Ronnie Higuchi Rusli Sebut ada 6 Bank yang Paling Aman, Kementrian Keuangan Beri Tanggapan
Diketahui investasi hydro power didapat dari hasil KTT one belt one road tahun lalu.
Investasi itu juga nantinya akan berlokasi Kalimantan Utara dengan kapasitas 5.000 megawatt.
Luhut juga bilang, investasi tersebut sudah memenuhi empat syarat diatas sehingga sudah bisa diteken.
Salah satunya yakni, sang investor bersedia membangun smelter untuk mendukung hydro power.
Sehingga, tidak perlu mengekspor bahan mentah untuk kebutuhan hydro power. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)