Pilpres 2019
Andi Arief Sebut PDIP 'Bajak' Kader Demokrat, Masinton Pasaribu: Sebaiknya Introspeksi Diri
Masinton Pasaribu angkat bicara terkait pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut PDIP telah 'membajak' Partai Demokrat.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu angkat bicara terkait pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut PDIP telah 'membajak' kader Partai Demokrat.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkannya dalam program 'Kabar Petang' tvOne yang diunggah di YouTube, Jumat (31/8/2018).
Masinton membantah jika pihaknya 'membajak' kader Partai Demokrat sebagaimana yang disebutkan oleh Andi Arief.
• Reaksi Sandiaga Uno saat Para Mahasiswa UHAMKA Histeris Lihat Dirinya Buka Jas
Dia mengatakan jika alasan yang dikemukakan Andi Arief tidak mendasar.
Menurutnya, pola kepemimpinan Jokowi yang merangkul semua pihak menjadi faktor utamanya.
"Apakah ini dibajak? Tidak. Pola kepemimpinan yang dibangun oleh Pak Jokowi itu kepemimpinan yang merangkul. Sehingga kemudian orang nyaman dengan kepemimpinan Pak Jokowi," kata Masinton.
"Jadi kalau dikatakan PDI Perjuangan membajak kader partai lain untuk masuk ke timnya Jokowi, itu sama sekali alasan yang tidak mendasar," tegas dia.
Bahkan, Masinton menyebut jika Partai Demokrat sebaiknya introspeksi diri.
"Kenapa kok disebut membajak segala macam. Sebenarnya adalah introspeksinya di Partai Demokrat sendiri di internalnya, kenapa kadernya kok bisa bersedia bergabung," ungkap dia.
Lebih lanjut, Masinton mengatakan, kader Partai Demokrat yang bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin tidak mengalami tekanan.
"Bergabung tanpa ada paksaan, tanpa ada tekanan apapun jadi secara sukarela, jadi ini kepemimpinan yang merangkul," tandas Masinton.
• Mochtar Pabottingi Sebut Deklarasi 2019 Ganti Presiden Dusta, Ferdinand Hutahaean Angkat Bicara
Sebelumnya diberitakan TribunWow.com, Andi Arief menyebut kenapa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merestui sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk 'membajak' kader Demokrat agar gabung dengan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ia pun menanyakan apakah PDIP sudah sangat miskin kader berkualitas.
Lebih lanjut, Andi Arief kemudian mengungkapkan sejumlah peristiwa serupa yang pernah terjadi dalam partai Demokrat dan Hasto.
• Upaya Penghematan Kas Negara Rp 28,7 Triliun, Pemerintah Luncurkan B20 Pengganti Solar Murni
Berikut cuitan Andi Arief mengenai hal tersebut.
"Saya tidak mengerti kenapa Ibu Megawati merestui Hasto yang rajin membajak kader demokrat untuk gabung ke tim Jokowi.
Apakah PDIP sudah sangat miskin kader berkualitas?
Pada tahun 2009 memang ada beberapa kader PDIP yang ditawarkan jabatan menteri KIB II, Nama Hasto memang tidak ada, apakah karena itu dendam kesumat Hasto terhadap Demokrat gak pernah padam?
Saya berharap Ibu Megawati bisa menertibkan dari mulai mulut sampau tindak tanduk Hasto yang sudah di luar batas ingin merusak Partai Demokrat, Kami bukan hanya marah tapi sudah taraf eneg.
Partai Demokrat partai besar, kami sudah punya posisi politik dalam Pilpres 2019, tolong Ibu Megawati tertibkan sekjen Hasto agar hubungan Demokrat dan PDI-P tidak makin memanas.
Kalau PDIP gandrung bajak mambajak lebih baik partainya berubah jadi club sepakbola saja.
Mumpung Prestasi sepakbola lagi kurang bagus.
Dulu Hasto sukses menggoda dan hampir mentransf Abraham samad menjadi cawapres jokowi yg dari situ awal pemberantasan korupsi jadi bermasalah.
Sekarang cara itu digunakan kepada kader2 demokrat.
Anda Tidak hebat, anda perusak," tulis Andi Arief.

Bantahan Hasto
Diberitakan Tribunnews, Hasto langsung memberikan bantahan mengenai isu pembajakan tersebut.
"Ya lebih baik nyerang saya dari pada nyerang Pak Jokowi ya. Saya enggak menanggapi hal tersebut," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).
Hasto menyebut Andi Arief tidak mengikuti langkah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang terlihat akrab dengan Presiden Joko Widodo saat menghadiri pertandingan Pencak Silat di kancah Asian Games 2018.
"Kami enggak pernah tarik menarik, kami enggak punya pengalaman membajak kader partai lain, enggak ada coba dilihat. Kami enggak pernah," ucap Hasto.
• Bawaslu DKI Jakarta Loloskan M Taufik sebagai Bacaleg Pemilu 2019, Tsamara Amany: Tragis
Dukungan Deddy Mizwar
Dikutip dari Kompas.com, posisi Deddy Mizwar adalah kader Partai Demokrat yang menjadi salah satu partai pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, sebelumnya mengungkapkan, pihaknya menunjuk mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sebagai juru bicara tim kampanye Jokowi-Ma'ruf.
Hasto menjelaskan, keputusan ini diambil setelah tim berkoordinasi dengan Jokowi.
"Sebagai bagian dari penggalangan dan upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye, kami telah memutuskan dan sesuai hasil koordinasi dengan Bapak Jokowi bahwa Bapak Deddy Mizwar menjadi salah satu juru bicara," kata Hasto di Rumah Cemara 19, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Di sisi lain, Deddy Mizwar membenarkan dirinya diminta menjadi salah satu jubir Jokowi-Ma'ruf.
"Iya, komunikasi sudah dilaksanakan, ngobrol-ngobrolnya sih sudah, ya," kat Deddy Mizwar. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)