Ibas Yudhoyono: Gerakan 2019 Ganti Presiden Tidak Perlu Ditakuti Berlebihan
Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau kerap disapa Ibas memberikan komentar terkait maraknya gerakan #2019GantiPresiden.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau kerap disapa Ibas memberikan komentar terkait maraknya gerakan #2019GantiPresiden.
Hal ini diungkapkan Ibas melalui Twitter miliknya, @Edhie_Baskoro, Selasa (28/8/2018).
Ibas mengatakan jika gerakan itu tidak perlu ditakuti secara berlebihan.
Namun, Ibas mengatakan bahwa yang perlu ditakuti adalah gerakan #2019ApaPerluAdaPilpres yang karena bisa menghilangkan demokrasi.
"Ekspresi Gerakan #2019GantiPresiden Tak Perlu Ditakuti terlalu berlebihan.
Justru yg paling ditakuti adalah jika ada ekspresi baru #2019ApaPerluAdaPilpres terus terdengar, maka bisa saja demokrasi kita hilang & kita semua menjadi tidak ada opsi utk dengar gagasan-gagasan & program-program," tulis Ibas.
• Soal Penolakan Gerakan Ganti Presiden, Ketum Golkar: Lebih Baik Fokus ke Capres-Cawapres yang Ada

Kicauan Ibas Yudhoyono (Capture Twitter)
Hal senada juga diungkapkan oleh kader Demokrat yang lain, Ferdinand Hutahaean.
Sama seperti Ibas, Ferdinand juga mempertanyakan perlukah adanya pilpres setelah insiden pelarangan deklarasi.
"Jadi sebetulnya kita masih perlu pilpres ngga sih?
Kalau kejadian Riau dan Surabaya terus terjadi, baiknya Pilpres ditiadakan saja.
Kita angkat secara aklamasi pak Jokowi presiden selamanya demi bangsa ini agar tak koyak," tulis Ferdinand melalui Twitter @LawanPolitikJKW, Senin (27/8/2018).
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden di beberapa daerah dibubarkan oleh aparat lantaran tak mendapat persetujuan.
Di Surabaya, pendemo deklarasi #2019GantiPresiden bahkan sempat beradu mulut dengan pihak kepolisian.
Hal ini diketahui dari video yang disebarkan oleh Fadli Zon di akun Twitternya @fadlizon, pada Minggu (26/8/2018).
"Masyarakat mana yang terganggu? Saya juga masyarakat Surabaya, saya juga punya hak untuk menyampaikan aspirasi," ujar seorang wanita berkerudung bunga-bunga yang merupakan seorang relawan #2019GantiPresiden.