PIlpres 2019
Gara-gara Kritik Jokowi, Yunarto Dituding sebagai Pendukung Prabowo: Loe Kate Gua Fadli Jon
Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya menjawab tuduhan netizen usai dirinya memberikan kritik kepada Presiden Joko Widodo
Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya menjawab tuduhan netizen usai dirinya memberikan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut Yunarto Wijaya sampaikan melalui akun Twitter @yunartowijaya pada Minggu (26/8/2018).
Dalam cuitan tersebut ia menuliskan bahwa ia sempat mengkritik Jokowi.
Namun, ia meyayangkan tuduhan netizen yang menyebutnya sebagai pendukung bakal capres Prabowo Subianto.
Yunarto tidak ingin disamakan dengan Fadli Zon.
• Soal Najwa Shihab Jadi Kandidat Ketua TKN Jokowi, Sudjiwo Tedjo: Jika Betul Mata Najwa Harus Tutup
"Kritik Jokowi kok langsung dituduh jadi pendukung Prabowo, Loe kate gua Fadli Zon," tulisnya.
Sebelumnya, Yunarto Wijaya memberikan kritik kepada Jokowi saat melihat insiden yang dialami Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet.
Hal tersebut Yunarto Wijaya tuliskan melalui akun Twitter pribadinya @yunartowijaya pada Sabtu (25/8/2018).
Dalam cuitan tersebut, Yunarto menyebut bahwa sikap melarang berdiskusi adalah sesuatu yang berlebihan.
Menurutnya, kejadian seperti ini merupakan sebuah kampanye terburuk untuk incumbent atau petahana.
Yunarto berpendapat bahwa kampanye seperti itu bukanlah gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika sedang bertarung.
• Komentari Gerakan 2019 Ganti Presiden, Gerindra: Terkesan Polisi Takut sama Ormas daripada dengan UU
"Sikap berlebihan melarang diskusi2 dan gerakan 2019 ganti presiden adalah "kampanye" terburuk buat incumbent... Dan ini bukan gaya khas seorang @jokowi ketika sedang bertarung... Entah gaya siapa," tulis Yunarto.
Setelah itu, seorang netizen dengan akun @R_namaku memberikan tanggapan bahwa kehadiran Ratna Sarumpaet membuat masyarakat menolak.
Bahkan netizen tersebut mempertanyakan acara yang akan dihadiri Ratna Sarumpaet itu.
"Mungkin krn seorang spt Ibu Ratna S ikut mendampingi maka banyak masy yg menolak. Lagi pula apa benar2 diskusi? Mari kita jujur dlm memperimbangkannya," tulis akun @R_namaku.