Pilpres 2019
Riset Alvara: Jokowi-Ma'ruf Unggul di Jawa, Prabowo-Sandiaga di Sumatera
Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ke publik di Hotel Oria, Jakarta
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ke publik di Hotel Oria, Jakarta pada Minggu (26/8/2018), dikutip TribunWow dari Kompas.com.
Selain menyoroti elektabilitas kedua pasangan di tingkat nasional, Alvara juga menyoroti elektabilitas keduanya di daerah.
Melalui survei terungkap bahwa pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin jauh lebih unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Di wilayah Jawa, elektabilitas kubu petahana mencapai 61,7 persen, sedangkan kubu oposisi hanya mendulang 27,5 persen suara.
• Riset Alvara: Pemilih Jokowi-Maruf Lebih Solid daripada Prabowo-Sandiaga
Kendati demikian, ada 10,9 persen pemilih di Jawa yang belum menentukan pilihannya.
Meskipun kalah jauh dari Jokowi di wilayah Jawa, Prabowo-Sandi bisa dibilang menguasai wilayah Sumatera.
Pasangan ini memiliki elektabilitas sebesar 48,9 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf 41 persen.
Adapun sebanyak 10,2 persen pemilih di Sumatera belum menentukan pilihannya.
• Neno Warisman Diadang Massa, Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Gagal Mengelola Perbedaan Pendapat
Hasil ini sebenarnya tak begitu mengejutkan, sebab Sumatera memang wilayah Prabowo Subianto sejak Pilpres 2014, sehingga Jokowi memang sulit menang di wilayah ini.
Meskipun begitu, CEO Alvara Research Center Hasanudin Ali menyebutkan bahwa Jokowi bisa berusaha untuk memperkecil selisih di Sumatera.
Sementara itu, kehadiran Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019 sangat mempengaruhi pemilih di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Diketahui pada Pilpres 2014, Jokowi-JK kalah di dua provinsi tersebut.
• Rizal Ramli: Melarang Diskusi dan Gerakan Aspirasi Publik adalah Kampanye Terburuk untuk Jokowi
Ma'ruf Amin yang merupakan tokoh agama asal Banten menjadi figur penting dalam pertarungan di wilayah Jabar dan Banten.
Lebih lanjut, Hasanudin mengatakan bahwa Jawa dan Sumatera merupakan dua wilayah kunci di Pilpres 2019.
Pasalnya total pemilih di kedua wilayah tersebut mencapai 78,5 persen.
Sementara pemilih di wilayah lain kedua pasangan capres dan cawapres ini bakal bersaing ketat sebab tiap daerah memiliki karakteristik pemilih yang berbeda.
• Tanggapi Insiden yang Dialami Neno Warisman, Mardani Ali Sera: Aparat Keamanan Hilang Kepercayaan
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Alvara Research Center juga membeberkan hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2019.
Elektabilitas pasangan petahana Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,6 persen.
Sementara itu elektabilitas kubu oposisi, yakni Prabowo-Sandiaga mencapai 35,2 persen.
Meskipun demikian masih ada 11,2 persen pemilih yang masih belum menentukan pilihannya.
• Ahmad Dhani: Ini yang Demo Bela Penguasa, Lucu Gitu
Lebih lanjut, CEO Alvara Research Center Hasanudin Ali menuturkan bahwa cawapres kedua pasangan tidak terlalu signifikan mengubah pilihan para pemilih terhadap capres.
Hal tersebut berarti para pemilih masih melihat figur capres dalam menentukan pilihan.
Kedua capres, yakni Jokowi dan Prabowo juga mengalami kenaikan elektabilitas dari bulan sebelumnya.
Pada Juli 2018 elektabilitas Jokowi sebesar 52,6 persen, kemudian Agustus 2018 elektabilitasnya naik menjadi 53,7 persen.
• Fahri Hamzah Soroti Inpres Penanganan Dampak Gempa NTB yang Telah Diteken Presiden Jokowi
Sementara itu Prabowo memiliki elektabilitas 35,4 persen pada Juli 2018, kemudian elektabilitasnya naik menjadi 36,8 persen pada Agustus 2018.
Alvara Research Center melakukan survei pada 12-18 Agustus 2018 serta menggunakan metode multistage random sampling di 34 provinsi.
Margin of error survei yang dilakukan Alvara ini adalah 2,9 persen. (*)