Pilpres 2019
Riset Alvara: Pemilih Jokowi-Ma'ruf Lebih Solid daripada Prabowo-Sandiaga
Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ke publik di Hotel Oria, Jakarta.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei terbarunya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ke publik di Hotel Oria, Jakarta pada Minggu (26/8/2018), dikutip TribunWow dari Kompas.com.
Alvara turut menyoroti soliditas pemilih kedua bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019.
Melalui riset yang dilakukan oleh Alvara, terungkap bahwa soliditas pemilih pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin lebih solid daripada Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sebanyak 60,8 persen pemilih Jokowi - Ma'ruf menyatakan tidak akan beralih memilih pasangan lain.
• Tanggapi Insiden yang Dialami Neno Warisman, Mardani Ali Sera: Aparat Keamanan Hilang Kepercayaan
Sementara itu, 54,5 pemilih Prabowo-Sandi yang menyatakan tak akan berganti pilihan.
Kendati demikian, swing voters (pemilih yang bisa mengubah pilihannya) di kedua pasangan ini masih tergolong tinggi.
Jokowi-Ma'ruf memiliki swing voters sebanyak 39,2 persen.
Sedangkan swing voters Prabowo-Sandi bahkan lebih tinggi, yakni 45,5 persen.
• Kalahkan Chen Long, Anthony Sinisuka Ginting ke Semifinal Bulu Tangkis Asian Games 2018
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Alvara Research Center juga membeberkan hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2019.
Elektabilitas pasangan petahana Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,6 persen.
Sementara itu elektabilitas kubu oposisi, yakni Prabowo-Sandiaga mencapai 35,2 persen.
Meskipun demikian masih ada 11,2 persen pemilih yang masih belum menentukan pilihannya.
• Dikepung Ratusan Massa di Depan Hotel Tempatnya Nginap, Ahmad Dhani: Ini yang Demo Bela Penguasa
Lebih lanjut, CEO Alvara Research Center Hasanudin Ali menuturkan bahwa cawapres kedua pasangan tidak terlalu signifikan mengubah pilihan para pemilih terhadap capres.
Hal tersebut berarti para pemilih masih melihat figur capres dalam menentukan pilihan.
Kedua capres, yakni Jokowi dan Prabowo juga mengalami kenaikan elektabilitas dari bulan sebelumnya.