Soal Utang Negara, Ferdinand Hutahaean Bandingkan Pernyataan Jokowi dan Abu Janda di ILC
Poltisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean membandingkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Permadi Arya (Abu Janda) soal utang negara.
Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Poltisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean membandingkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Permadi Arya (Abu Janda) soal utang negara.
Hal tersebut, Ferdinand Hutahaean tulis melalui akun @LawanPoLitikJKW pada Selasa (21/8/2018).
Ferdinand membandingkan pengakuan Jokowi dengan Abu Janda di acara ILC.
"Sy sdg bandingkan pengakuan Jokowi dan pernyataanmu bung, bkn sdh membaca berita. Pengakuan Jokowi yg ditulis media dan pernyataanmu di ILC yg sy bandingkan."
• Pemerintah Tak Tetapkan Gempa NTB sebagai Bencana Nasional, Ratna Sarumpaet: Negara Apa Ini
"Jd maksudmu capture berita ini lbh benar dn lbh paham dr Jokowi?," tulis Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya, Abu Janda di acara ILC yang tayang pada Selasa, 21 Agustus 2018 dengan tema ‘Kampanye Belum, Perang Socmed Sudah Dimulai' menyebut soal utang.
"Ada sebuah pemberitaan, bahwa sang mantan meninggalkan utang sebesar 3700 triliun, jika di breakdown, 2700 triliun dan 250 triliun bunganya pertahun, jadi totalnya 3700 triliun, jadi ketika pak Jokowi cuma naik 1.000 triliun, ya jelas itu absurd jika beliau disebut raja utang, utangnya Pak Jokowi juga jelas membangun infrastruktur, bukan mangkrak," katanya.
Diketahui Jokowi memberikan pidatonya saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan Center atau GK Center di Bogor, Jawa Barat (7/4/2018)
Saat itu, Jokowi menanggapi soal isu utang negara selama dia menjabat Presiden RI.
Dia menjelaskan, sedari awal dia dilantik, utang negara sudah ribuan triliun.
• Sudjiwo Tedjo: Kalian Tidak Bisa Adu Domba Aku dengan Mahfud MD
Jokowi mengatakan dirinya sadar 'diserang' oleh berbagai isu. Saat ini, dia 'diserang' isu utang negara yang membengkak.
Jokowi menjelaskan, sejak dirinya dilantik, Indonesia sudah memiliki utang sebesar Rp 2.700 triliun. Nilai itu kemudian terus membengkak akibat adanya bunga.
"Saya dilantik utangnya sudah Rp 2.700 triliun. Saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau 4 tahun sudah tambah 1.000," kata Jokowi yang dilansir dari Tribunnews.com.
"Ngerti nggak ini?" tambah Jokowi.
Dia pun meminta masyarakat berpikir jernih terkait isu utang negara selama dia memimpin. Dia menegaskan tidak mungkin menambah utang negara dalam jumlah besar.