Breaking News:

Komentari Pidato Zulkifli Hasan, Ruhut Sitompul: Ibarat Memercik Air Didulang Terpercik Muka Sendiri

Mantan Politikus PDIP, Ruhut Sitompul memberikan komentar terkait pidato Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan yang disampaikan saat sidang tahunan MPR.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
Kolase/Tribunnews/TribunWow.com
Ruhut Sitompul dan Zulkifli Hasan 

Jumlah utang sebesar itu menurutnya justru dia kutip berdasarkan pernyataan Sri Mulyani sendiri sebelumnya.

"Baca koran-koran memuat ini. pada pembayaran hutang akan berat karena harus mencari sumber pembiayaan lain selain yang ada selama ini kata menteri keuangan. Kalau rupiah melemah nambah ini, kalau rupiah melemah dolar menguat nambah dia," katanya.

Pakar Tata Hukum Negara Refly Harun Kembali Suarakan Penghapusan Ambang Batas Pencalonan Presiden

Berdasarkan pandangan mantan Menteri Prekonomian Rizal Ramli menurut Zulkifli pemerintah tidak memiliki inovasi dalam membayar utang.

Sehingga, saat jatuh tempo pemerintah kelimpungan.

"Berikut juga ekonom indef Dima Yudsitira, hutang jatuh tempo adalah gabungan hutang sekarang dan sebelumnya tidak sepenuhnya warisan masa lalu. Pemerintah sekarang cicilan hutan 400 triliun lebih itu," ujar Zulkifli Hasan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuding pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan mengenai pembayaran pokok utang pemerintah pada Kamis (16/8/2018) lalu tidak wajar, bermuatan politis dan menyesatkan.

Zulkifli menyampaikan hal tersebut dalam pidato sidang tahunan MPR Kamis (16/8/2018) lalu.

Ia menyebut besaran pembayaran pokok utang pemerintah yang jatuh tempo tahun ini sebesar Rp 400 triliun, setara 7 kali lebih besar dari dana desa dan 6 kali lebih besar dari anggaran kesehatan.

"Pernyataan tersebut selain bermuatan politis juga menyesatkan," kata Sri Mulyani melalui akun Facebook-nya hari ini, Senin (20/8/2018). (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Zulkifli HasanRuhut SitompulPidato PolitikPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)Sri Mulyani Indrawati
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved