Wapres ke-6 RI Tri Sutrisno Diangkat Jadi Warga Kehormatan Korps Brimob
Try Sutrisno dianggap mengetahui perjalanan sejarah Polisi Istimewa karena kesaksiannya atas sejarah pembentukan Kepolisian Republik Indonesia.
Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
Oleh sebab itu, jalan di mana sekolah Saint Louis terletak diabadikan dengan nama Jalan Polisi Istimewa, Surabaya.
Arif Wachjunadi menjelaskan bahwa, berdasarkan catatan sejarah, tanggal 21 Agustus 1945 mempunyai arti penting karena merupakan hari di mana Polisi Istimewa dinyatakan sebagai Polisi Republik Indonesia (Polri).
“Ada salah kaprah di mana orang menganggap tanggal 1 Juli sebagai hari lahir Polri. Kesalahan terletak bahwa tanggal 1 Juli 1946 merupakan hari di mana dikeluarkannya SK yang menyatakan bahwa Polri tidak lagi berada di bawah Kementerian Dalam Negeri tetapi langsung di bawah Perdana Menteri,” ujar Arif Wachjunadi, yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas RI PPSA XXI.
Berdasarkan surat dokumen negara, tanggal 1 Juli 1946 ditetapkan sebagai tanggal efektif bahwa Polri berada langsung di bawah Perdana Mentri (kalo sekarang Presiden dengan Perpres nomor 5 Tahun 2017) yang diputuskan melalui Penetapan Pemerintah No. 11/SD/1946 tertanggal 25 Juni 1946.
Sebelum penetapan ini, Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri yang pada waktu itu dijabat oleh Soedarsono.
Sejak 1 Juli 1946, Polri menjadi “Djawatan” tersendiri langsung di bawah Perdana Menteri.
Dibentuknya Polri tidak dapat dilepaskan dari pendudukan Jepang di Indonesia yang masuk melalui Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada 10 Januari 1942, atau satu bulan setelah pecahnya perang Pasifik.
Setelah mengalahkan Belanda di Tarakan, Jepang kemudian masuk ke seluruh daerah strategis Indonesia dan melatih pemuda-pemudanya untuk memiliki keahlian militer sekelas Jepang untuk mempersiapkan dukungan militer Jepang dalam menghadapi Sekutu.
Untuk mendukung tujuannya, pada April 1944, dibentuklah TOKUBETSU KEI SATSUTAI di Surabaya, yang merupakan cikal bakal Pasukan Polisi Istimewa yang berasal dari 200 putra putra terbaik Indonesia, yang dididik sebagai pasukan tempur cadangan.
Kelak, Tokubetsu Keisatsutai menjadi Polisi Istimewa berubah lagi menjadi Mobrig atau Mobile Brigade dirubah lagi menjadi Brimob atau Brigade Mobil pada HUTnya ke 16 Tahun 1961 di Jogyakarta dengan Inspektur Upacara Presiden RI Soekarno,
Hanya saja, sejarah menceritakan, Jepang kalah dari Sekutu dalam perang tersebut. Sebagai konsekuensinya, seluruh kekuatan Jepang di Asia termasuk di Indonesia dilucuti.
Dari sekian kekuatan militer Jepang di Indonesia dilucuti, hanya satu yang tetap berdiri yakni TOKUBETSU KEI SATSUTAI atau Pasukan Polisi Istimewa.
Alasannya adalah, meski memiliki kemampuan militer, Pasukan Polisi Istimewa bukan militer, yang tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai dengan yang dimaksud dengan Konvensi Jenewa.
“Menyusul kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itulah, TOKUBETSU KEI SATSUTAI atau Pasukan Polisi Istimewa menyatakan diri sebagai bagian dari Republik Indonesia yang berjuang untuk NKRI dan bukan lagi untuk kepentingan Jepang. Itu diucapkan M Jasin pada 21 Agustus 1945, dan untuk pertama kalinya pada tanggal itu Tokubetsu Keisatsutai menyatakan diri untuk yang pertama kalinya sebagai Polisi Republik Indonesia,” ungkap Arif Wachjunadi.
Tiga Peristiwa Penting