Pilpres 2019
PKS Harap Tidak Ada Lagi Debat soal Isu SARA, Yenny Wahid Protes
Yenny Wahid turut berkomentar terkait debat-debat yang sering menyinggung soal isu suku ras agama dan antargolongan (sara).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Yenny Wahid turut berkomentar terkait debat-debat yang sering menyinggung soal isu suku ras agama dan antargolongan (sara).
Hal ini diungkapkan Yenny Wahid melalui program Mata Najwa, Trans7, Rabu (15/8/2018).
Mulanya, Suhud Alynudin selaku Direktur Pencapresan dari Partai Keadilan Sosial (PKS) mengatakan jika tantangan utama pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo dan Sandiaga adalah terkait persoalan ekonomi.
"Tantangan dari Prabowo dan Mas Sandi ini merupakan kompromi maksimal dari partai-partai, karena kita melihat persoalan yang dihadapi bangsa ini sangat berat, terutama ekonomi, jawaban-jawaban itu ada di Prabowo dan Sandi," ujar Suhud.
Selain itu, Suhud menambahakan jika ia berharap ke depan tidak ada lagi debat yang menyinggung soal isu SARA.
• Twitternya Diblokir Fadli Zon, Farhat Abbas: Mari Debat Satu per Satu, Walau Kita Beda Usia
"Kita berharap debatnya itu nanti tidak soal-soal atau masalah-masalah sara, tidak masalah intimidasi agama, tapi lebih ke ide gagasan, dan persoalan2 bangsa yang kita hadapi selama ini," tambah Suhud.
Belum selesai ia meneruskan pembicaraannya, Yenny Wahid memotong dengan mengajukan protes.
Yenny menganggap jika justru PKS-lah yang memulai isu tersebut.
"Justru saya mau protes, karna yang memulai isu sara, salah satunya itu PKS, jadi PKS harus bertanggung jawab dari itu," ujar Yenny Wahid.
Direktur The Wahid Intitute juga mengatakan partai lain yang turut menggulirkan isu sara adalah Demokrat.
"Demokrat ikutan lo ya. jangan langsung cuci tangan saja, partai-partai ini harus kita tuntut pertanggungjawabannya juga," tambah Yenny yang disambut gelak tawa para narasumber yang hadir dalam acara itu.
• Guntur Romli: Ancaman Pilpres 2019 Ternyata Bukan Isu SARA
Lihat videonya:
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Yenny Wahid yang juga selaku cicit KH Hasyim Asyari pendiri NU menanggapi soal pernyataan Mahfud MD yang menyebutkan Ma'ruf Amin diduga memberi ancaman pada Jokowi untuk memilih kader NU sebagai cawapres.
Seperti diketahui, Mahfud MD pernah memberikan pernyataan kontroversial tersebut pada Selasa (14/8/2018) di acara Indonesia Lawyers Club.
Menurut Mahfud MD, Muhaimin Iskandar menyaksikan Ma'ruf Amin meminta salah satu kader NU, Robikin untuk memberikan ancaman kepada Jokowi bahwa kalau tidak memilih Ma'ruf Amin.
Oleh sebab itu, NU tidak bertanggung jawab secara moral atas pemerintahan ini kalau bukan kader NU yang diambil.
"Kiai Ma'ruf menyatakan 'kalau begitu kita tidak bertanggung jawab secara moral atas pemerintahan ini kalau bukan kader NU yang diambil'. Ini kata Muhaimin. 'Robikin, bilang begitu ke pers nanti'. Datanglah Robikin, trus didikte kalimatnya sama Kiai Ma'ruf. Didikte memang," jelas Mahfud MD yang menirukan ucapan Muhaimin.
Sebagai cicit pendiri NU, Yenny Wahid pun buka suara.
• Anies Baswedan Sebut Sudah Ada Kesepakatan antara Gerindra dan PKS Mengenai Kursi Wagub DKI
"Saya to the point, Anda dukung Jokowi gak sih?" tanya Najwa Shihab mendadak.
Mendengar pertanyaan Najwa, Yenny Wahid pun tertawa sejenak.
Setelah itu dengan bijaknya, Yenny Wahid pun memberikan alasan tersendiri.
"Kalau orang NU itu ada mekanisme dalam memberikan keputusan, ada namanya dlil aqli dan dalil naqli. Kalau secara rasional, kita berpikir, kita lihat semua calon yang ada kalau kami tidak melihat orang perorang, tapi nilai yang diusung serta gagasan dan rekam jejak beliau untuk menata indonesia ke depan.
Jadi kita mencoba melepaskan diri dari emosi, kita melihat secara jernih melihat rekam-rekam jejak.
Kedua, tentu harus meminta petunjuk dari yang Di Atas. (Tuhan) jadi itu akan menjadi keputusan akan berlabuh ke mana suara dari barisan kader Gus Dur," tutur Yenny Wahid.
• Cak Imin: Saya dan Pak Mahfud Tidak Pernah Bermasalah
Najwa Shihab pun bertanya soal pandangan Yenny Wahid terhadap sosok Maruf Amin yang dari kemarin jadi bahan perbincangan.
"Kiyai NU, ulama besar, ahli fiqih, punya kemampuan orator yang baik, beliau juga mengabdi lama di NU, jadi kami hormat.
"Rekam jejak apakah semuanaya anda sependapat dengan fatwa-fatwa tersebut minimal ketika Ma'ruf Amin?" tanya Najwa Shihab lagi.
Yenny Wahid pun mengaku memnag ada beberapa fatwa yang bertentangan dengan yang selama ini diperjuangkan.
• Salah Sebut Nama Belakang Megawati saat Pidato, Ketua DPR: Maaf, Ibunda
"Memang ada beberapa fatwa yang bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini kami perjuangkan.
Namun kami menyadari ketika Maruf Amin bukan berada dalam ruang kosong beliau menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama MUI, dimana ada banyak sekali kepentingan organisasi-organisasi islam lainnya.
Fatwa-fatwa hal-hal yang bertentangan mengenai kebhinnekaaan, hal-hal yang bertentangan dengan toleransi, kita tetap kritisi sampai sekarang.
Kita tetap berjuang agar itu tidak menjadi narasi publik di dalam ruang publik," papar Yenny Wahid.
Ketum PPP, Romahurmuzy pun menyela pembicaraan Yenny Wahid.
Menurutnya, karena dalam pengambilan fatwa tersebut, akan ada banyak ulama yang ikut mempengaruhi.
"Jadi kalau gak dapet semua, jangan tolak semuanya. Karena dalam urusan fatwa ini, satu ulama dengan ulama yang lain bisa berbeda," jelas Romy. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)