Breaking News:

Idul Adha 2018

Pemerintah Jawa Barat Lepas 1911 Tim Pemeriksaan Hewan Kurban

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Mochamad Iriawan melepas 1911 tim pemeriksa hewan kurban di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (14/08/2018).

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Wulan Kurnia Putri
tribunjateng/fajar eko nugroho
ilustrasi Petugas Kesehatan Hewan Kurban 

TRIBUNWOW.COM - Pejabat (pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Mochamad Iriawan melepas 1911 tim pemeriksa hewan kurban di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (14/08/2018).

Dilansir TribunWow.com dari situs resmi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), kemendagri.go.id Kamis, (16/8/2018), tim tersebut terdiri dari Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar, Kabupaten-Kota, Perhimpunan Dokter Indonesia Jabar 1, mahasiswa beserta dosen Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH) Universitas Padjadjaran, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan petugas dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

Hal ini untuk memastikan hewan dan daging kurban yang didistribusikan ke masyarakat terbebas dari penyakit menular seperti antraks dan telah sesuai dengan syariat islam.

Hapus Instagramnya, Sunan Kalijaga Sembunyikan Penyakit Serius

"Hewan yang diterima masyarakat harus sehat dan layak karena itu tim ini harus bekerja maksimal karena permintaan hewan setiap tahunnya juga meningkat," ujar Iriawan.

Dari 1911 tim pemeriksa hewan yang sudah disiapkan tersebut belum termasuk 1320 tenaga yang telah mengikuti pelatihan tata cara pemotongan hewan kurban dan sosialisasi pemilihan hewan baik dari anggota DKM maupun masyarakat secara mandiri.

Kebutuhan hewan kurban sapi dan kambing di Jabar tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 15% dari 236 ribu ekor di tahun 2017.

Jumlah ini belum termasuk hewan kurban yang disediakan Pemerintah Provinsi Jabar tahun 2018 yang mencapai 600 ribu ekor.

"Ada peningkatan kalau tahun 2017 ada 263 ribu totalnya sekarang ada peningkatan 10%-15% tapi penyediaan dari kita hampir 600 ribu jadi tidak ada masalah," kata Irawan.

Yuanita Christiani Tak Minta Mahar Tertentu Pada sang Calon Suami

Permintaan terhadap hewan kurban yang sangat tinggi menjelang Idul Adha menyebabkan arus lalu lintas atau perpindahan hewan dari satu daerah ke daerah lain pun relatif tinggi.

Hal ini memungkinkan adanya ancaman penyakit antraks pada arus tersebut karena kumpulan ternak dalam satu lokasi.

Mengantisipasi hal itu, Dinas Ketahanan dan Pangan dan Peternakan Jabar akan melalukan vaksinasi terhadap hewan kurban khsusunya sapi yang banyak didatangkan dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

"Sapi relatif banyak didatangkan dari Jateng dan Jatim artinya ada pergerakan hewan kurban antar daerah yang akan membawa resiko munculnya penyakit menular atau antraks namun Antisipasi antraks selalu kita lakukan salah satunya vaksinasi," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar, Dewi Sartika.

Sementara itu, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Kota Bekasi juga melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, pada Selasa (14/8/2018), seperti TribunWow.com dari Kompas.com Selasa, (14/8/2018).

Di hari pertama pemeriksaan, mereka menemukan hewan yang trauma karena kecelakaan transportasi.

Guntur Romli: Ancaman Pilpres 2019 Ternyata Bukan Isu SARA

"Dari kejadian hari ini teman-teman melaporkan ada 6 kecamatan, ditemukan kasus (hewan) trauma karena kecelakaan transportasi, namun kita harapkan kondisi sapi itu bisa siap untuk dilakukan kurban," kata Satia Sriwijayanti Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Kota Bekasi.

Halaman
12
Tags:
Idul AdhaTribunWow.comJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved