Breaking News:

Kumpulan 50 Kuote Kemerdekaan Para Pahlawan untuk Update Status di Sosial Media

Menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke-73, para generasi milenials pasti memiliki cara yang berbeda untuk merayakannya.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Setneg.go.id
Logo resmi HUT ke-73 Kemerdekaan RI 2018 

TRIBUNWOW.COM - Menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke-73, para generasi milenials pasti memiliki cara yang berbeda untuk merayakannya.

Satu di antaranya yakni mengutip kuote-kuote dari para pahlawan yang bisa dijadikan caption maupun dibagikan melalui sosial media.

Jika selama ini kuote yang paling sering di dengar adalah 'habis gelap daripada terang' dari RA Kartini, berikut ini ada 50 kumpulan kuote kemerdekaan populer lainnya yang dikutip TribunWow.com dari berbagai sumber.

"Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang," Cut Nyak Dhien.

"Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan," Sutan Syahrir.

"Kemerdekaan nasional bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya," Sutan Syahrir.

HUT Kemerdekaan RI, yang Bernama Joko, Maruf, Bowo dan Sandi Gratis Makan di Sini

"Kewajiban berusaha adalah miliki kita, hasil adalah milik Allah," Cut Nyak Dhien.

"Perjuangan kita sekarang ini tak lain dari perjuangan untuk mendapat kebebasan jiwa bangsa kita. Kedewasaan bangsa kita hanya jalan untuk mencapai kedudukan sebagai manusia dewasa bagi diri kita," Sutan Syahrir.

"Dan hanya semangat kebangsaan, yang dipikul oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan. Yang dapat mengantar kita maju dalam sejarah dunia," Sutan Syahrir .

"Partai itu tidak perlu banyak anggota, sedikit saja jumlahnya, asal paham, militan, menguasai keadaan, serta memahami teori-teori perjuangan," Sutan Syahrir.

"Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan," Cut Nyak Dhien.

"Penjagaan terbaik bagi generasi muda adalah contoh yang baik bagi generasi tua," Cut Nyak Dhien.

Maruf Amin Enggan Komentari Tudingan Mahfud MD

"Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapa pun lawan yang aku hadapi," Jenderal Soedirman.

"Banyak orang menyebut penderitaan mereka sebagai nasib, namun sesungguhnya penderitaan adalah akibat kebodohan mereka sendiri," Jenderal Soedirman.

"Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan," Jenderal Soedirman.

Halaman
1234
Tags:
Bripda IsmiBom PanciTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved