Pengamat Politik Nilai Ada Perbedaan Istilah 'Mahar' Andi Arief dengan 'Dana Kampanye' Sandiaga
Pengamat Politik, Burhanuddin Muhtadi angkat bicara pernyataan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief soal dugaan mahar politik.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi angkat bicara terkait pernyataan Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief soal isu mahar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno ke PAN dan PKS.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui tayangan Kompas TV yang diunggah di YouTube pada Selasa (14/8/2018).
Burhanuddin Muhtadi menilai jika ada perbedaan istilah mahar yang disebutkan Andi Arief dengan dana kampanye yang dikatakan Sandiaga Uno.
• 8 Poin Pernyataan Mahfud MD di ILC Pasca Batal Jadi Cawapres Jokowi
Pengamat politik itu mengatakan jika tuduhan itu muncul ke publik lantaran dua faktor, yakni masalah logistik dan posisi cawapres.
"Logistik itu yang kemudian, istilahnya macam-macam disebut dengan istilah mahar. Andi Arief menyebut sebagai mahar atau kardus. Tetapi Sandi menyebutnya sebagai dana kampanye," jelas Burhanuddin.
"Ini tidak jelas apakah uang mahar disebut Andi Arief sama dengan istilah dana kampanye yang disampaikan Sandi," terang dia menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jendral PAN, Eddy Soeparno menegaskan jika PAN tidak menerima mahar politik dari siapapun, termasuk dari calon wakil presiden Sandiaga Uno.
"Saya bisa mengkonfirmasi bahwa janji atau bahkan penyerahan itu sama sekali tidak benar, tidak pernah ada, tidak pernah dibahas, apalagi diserah terimakan," tegas Eddy Soeparno.
"Jadi apa yang disampaikan itu tidak benar adanya, dan ini adalah pernyataan sungguh-sungguh dari kami, pernyataan resmi," imbuh dia.
Dilanjutkannya, jika tudingan itu adalah polemik yang berkembang menjadi tidak proporsional.
"Sesungguhnya saya tidak mau ikut dalam polemik ini. Karena menurut saya ini adalah polemik yang berkembang menjadi tidak proporsional," ungkap Eddy.
Bahkan, dirinya menilai jika tudingan Andi Arief merupakan pernyataan yang tendensius lantaran telah mempertanyakan integritas dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
"Pada awal ketika cuitan itu keluar, tentu kami merasa terganggu karena nama partai kami disebut. Ini sangat tendesius dan mempertanyakan integritas dari ketua umum kami," tandas Eddy.
• Bantah Tudingan Andi Arief soal Mahar Politik, Sekjen PAN: Sangat Tendensius
Sementara itu, Waketum Partai Demokrat, Roy Suryo menegaskan jika dirinya dan petinggi Partai Demokrat lainnya tidak tahu menahu soal perintah mahar politik yang dinyatakan Andi Arief.
"Secara organisasi saya tidak tahu kalau ada perintah itu. Bahkan, bukan hanya saya yang tidak tahu, (tapi juga) Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Amir Syamsuddin," ungkap Roy Suryo.