AHY Disebut Memiliki Persamaan dengan Mahfud MD, Cipta Panca: Beda Kali, Dia Legowo
Polemik pasca pendaftaran capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang telah ditutup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menjadi pembicaraan.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Polemik pasca pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang telah ditutup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menjadi pembicaraan.
Hal ini terutama terkait nama-nama cawapres yang akhirnya dipilih dari kedua capres.
Nama Mahfud MD yang dispekulasikan menjadi cawapres Jokowi pun tersingkir oleh nama Maruf Amin.
Begitu pula nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tersingkir oleh cawapres Sandiaga Uno.
Menanggapi hal tersebut, politisi Demokrat Cipta Panca Laksana memberikan komentar.
Komentar ini bermula saat netizen pemilik akun @hariadhi menanyakan pernyataan Rocky Gerung yang menyebut batalnya Mahfud MD jadi cawapres adalah tindakan imoral (tidak bermoral).
• Bandingkan Anies Baswedan dengan Gubernur DKI Sebelumnya, Dahnil Anzar Berikan Apresiasi
Netizen itu lalu menyamakannya dengan AHY.
"Om @rockygerung yang jenius... Kalau batal jadiin MMD aja dibilang immoral, gimana AHY yang digeser ama kerdus ya? Cc @panca66," tulis netizen @hariadhi, Rabu (15/8/2018).
Cipta Panca pun membalas dengan menyebutkan ada perbedaan antara keduanya.
"Jiiahaha, beda keleuss. AHY legowo. Dia kasih pidato yang dukung Prabowo-Sandi. Antar ke KPU.
Prof MMD (Mohamad Mahfud MD) kan buka kartu sendiri.
Apa yang mau dikomen Rocky dari AHY, hahaha," jawab Cipta Panca melalui Twitter @panca66.

Kicauan Cipta Panca (Capture Twitter @panca66)
• Tak Terima disebut Bukan Kader NU, Mahfud MD Beberkan Hubungannya dengan Nahdlatul Ulama
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung mengutarakan pendapatnya terkait Mahfud MD yang batal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Melalui tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/8/2018), Rocky Gerung mengatakan jika Mahfud MD adalah korban.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kejadian tidak bermoral (imoral) yang ditunjukkan dalam pesta demokrasi.