Breaking News:

Pilpres 2019

8 Poin Pernyataan Mahfud MD di ILC Pasca Batal Jadi Cawapres Jokowi

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD 'blak-blakan' soal kronologi saat dirinya sempat dipilih menjadi cawapres Jokowi hingga polemiknya.

Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Mahfud MD 

"Kemudian juga saya ikut dalam kegiatan-kegiatan NU misalnya saya menjadi rektor di Universitas Islam Kediri yang bernaung di bawah NU miliknya Kiai Iskandar. Saya aktif di The Wahid Institute itu juga afiliasinya NU ," lanjut Mahfud.

"Dan yang resmi ni ada Nusron Wahid ... Saya ini pengurus Ansor periodenya Nusron Wahid, yang tanda tangan SK-nya tu Aqil Siradj," jelas pria berusia 61 tahun ini.

5. Sebut ada ancaman dari NU

Mahfud MD mengungkap soal ancaman dari NU untuk Jokowi.

"NU itu mengancam-ancam, kalau bukan kader NU, NU akan tidur, NU akan meninggalkan pemerintah, yah ada yang begitu ya? ada. Pada hari Rabu sore jam 5." ujar Mahfud MD

Mahfud mengatakan kader NU yang mengeluarkan pernyataan itu adalah Robikin.

"Robikin namanya, NU akan keluar meninggalkan Jokowi kalau yang diangkat bukan kader NU dari cawapres, seluruh Indonesia langsung ribut." tambah Mahfud MD.

Mahfud menambahakan, dirinya mengetahui tersebut dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Sementara pernyataan Robikin itu dikeluarkan atas permintaan Maruf Amin.

"Robikin yang menyatakan dan yang nyuruh itu KH Maruf Amin. Bagaimana saya tau Maruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya."

Soal Pilihan Cawapres Jokowi, Mahfud MD: Saya Tersinggung dengan Omongan Romahurmuziy

6. Tolak tawaran Menkopolhukam, Komisaris Utama, Jaksa Agung

Mahfud mengungkit jika dirinya sempat diperhadapkan dengan beberapa tawaran yang menarik, seperti diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) hingga Komisaris Utama.

Pada Mei 2015, dirinya ditawari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk menjadi Menkopolhukam.

"Saya di tawari jabatan menteri sejak awal di dalam kabinetnya (Jokowi) ini, pada bulan Mei tahun 2015, saya diberitahu oleh Pak Luhut, 'Pak Mahfud, pemerintah perlu bantuan untuk Menkopolhukam, karena mau ada reshuflle, Pak Jokowi sangat menghargai profesionalitas Pak Mahfud disini'," kata Mahfud.

"Saya bilang seneng banget jabatan ini, tapi saya kan punya etika politik karena tahun 2014 saya mendukung Prabowo. Masak, saya masuk kabinetnya Pak Jokowi? Kan nanti saya diketawain orang, yang berkeringat untuk Jokowi kan banyak, kalau diangkat oke, tapi inget yang mau jadi Menko banyak," ungkap Mahfud menambahkan.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Mahfud MDPilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved