Pilpres 2019
Andi Arief Ungkap Alasannya Beberkan Dugaan Mahar Politik Rp 500 M kepada PAN dan PKS
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief angkat bicara terkait dugaan adanya 'mahar politik Rp 500 miliar'.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief angkat bicara terkait dugaan adanya 'mahar politik Rp 500 miliar'.
Ketika dihubungi oleh 'Sapa Indonesia Malam' Kompas TV, Senin (13/8/2018) Andi Arief mengatakan alasan yang memicunya untuk menyampaikan dugaan mahar tersebut kepada publik.
Menurut Andi, apa yang dilkukannya bertujuan untuk mencegah adanya mahar politik tersebut.
"Malam itu saya melampiaskan upaya untuk mencegah hal itu terjadi, karena pembicaraan koalisi yang hampir sebulan itu semuanya ideal," kata Andi Arief.
"Jadi saya merasa terganggu pada malam itu dengan keterangan yang disampaikan oleh tim kecil kita kepada DPP Partai Demokrat, itu cara saya untuk mencegah agar itu tidak terjadi," imbuhnya.
• Andi Arief Mengaku Diperintahkan Partai untuk Menyampaikan Adanya Mahar Politik 500 kepada Publik
Terkait bukti adanya mahar tersebut, Andi Arief mengatakan telah melakukan kroscek dan menghindari hal-hal yang bukan fakta.
"Saya mendengar langung, Ketua Umum kami yang mendapat laporan itu juga melakukan cek and ricek."
"Kita menghindari data yang tidak valid dan menghindari hal-hal yang bukan fakta."
Lebih lanjut, Andi Arif sebetulnya berharap Prabowo Subianto mau mempertimbangkan saran darinya agar politik mahar tidak terjadi.
"Saya mengerti Pak Prabowo, kita mengingatkan Pak Prabowo mendengarkan, dan mempertimbangkan."
"Saya berharap tadinya dia mempertimbangkan hal ini tidak terjadi dan koalisi betul-betul berjalan dengan baik sesuai dengan rencana," kata Andi.
Simak videonya di bawah ini.
• Tinjau Korban Gempa Lombok, Joko Widodo Akan Beri Bantuan Rp 50 Juta untuk Perbaikan Rumah
Perintah partai
Kepada 'Sapa Indonesia Malam', Andi Arief juga menyatakan bahwa statementnya di Twitter tentang 'mahar politik' Rp 500 miliar adalah perintah partai.
"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai untuk bicara ini," kata Andi Arief.