Pilpres 2019
Ma'ruf Amin: Bangsa Ini adalah Kesepakatan dari Berbagai Agama dan Suku, maka Harus Saling Menjaga
"Bangsa ini adalah bangsa kesepakatan. Kesepakatan bersama seluruh elemen bangsa dr berbagai agama dan suku..."
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Akun Twitter Nahdlatul Ulama (NU) mengunggah sebuah pernyataan dari cawapres Joko Widodo, ma'ruf Amin.
Dalam unggahan tersebut, tertulis bahwa bangsa (Indonesia) adalah bangsa kesepakatan.
Kesepakatan tersebut terjalin bersama seluruh elemen bangsa dari berbagai agama dan suku.
Oleh karenanya, rasa saling menjaga, menghargai, melindungi tanpa memandang SARA harus ditumbuhkan.
• Malam Ini, Jokowi akan Menginap di Tenda Korban Gempa Lombok: Melihat dari Dekat Penanganan Bencana
"Bangsa ini adalah bangsa kesepakatan. Kesepakatan bersama seluruh elemen bangsa dr berbagai agama dan suku.
Maka hrs ditumbuhkan rasa saling menjaga, menghargai, menghormati dan melindungi hak2 setiap warga negara tanpa memandang suku, agama, ras maupun golongan.
KH. Ma’ruf Amin," kicau @nahdlatululama, Senin (13/8/2018).

• Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 22 Agustus 2018
Ma'ruf Amin tanggapi 'Kriminalisasi Ulama' dan 'Politik Identitas'
Beragam pendapat dilontarkan atas bersatunya Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam kancah Pilpres 2019.
Termasuk gencarnya isu politk identitas dan isu kriminalisasi ulama.
Terkait dengan isu tersebut, Ma'ruf Amin turut buka suara.
Melalui Kanal YouTube Kompas TV di acara Aiman, Minggu (12/8/2018), Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa sebenarnya ulama, terlebih MUI, dan pemerintah saling mendukung satu sama lain.
"MUI itu kan pelayan umat dan mitra pemerintah. Karena MUI mitra pemerintah, saya sebagai Ketua Umum MUI dan jokowi sebagai presiden, dekat sebagai mitra," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya.
"Karena itu kita saling membantu, saling menopang, (saling) mendukung, untuk bisa terbangunnya bangsa dan negara," imbuhnya.
Sang pemandu acara, Aiman, menanyakan posisi Ma'ruf Amin sebagai ulama.