Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik Beri Tagar Jokowi Dua Periode
Wakil Sekretaris DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik memberikan komentar terkait pilihan Jokowi yang menunjuk Ma'ruf Amin sebagai cawapres.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik memberikan komentar terkait pilihan Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Komentar itu diberikan Rachland melalui Twitter miliknya, @RachlanNashidik, Kamis (9/8/2018).
Rachland mengatakan jika pilihan Jokowi itu merupakan politik kebhinekaan.
Selain mengatakan hal tersebut, Rachland juga memberikan tagar Jokowi Maruf dan Jokowi dua periode.
"Dimulai dengan politik kebhinekaan.
Ditutup dengan politik identitas.
#JokowiMaruf
#Jokowi2Periode," tulis Rachland.
• Jokowi Pilih Maaruf Amin Jadi Cawapresnya, Andi Arief dan Ferdinand Hutahaean Berbeda Pendapat

Tweet Rachland Nashidik (Capture Twitter)
Hal ini pun senada dengan politikus Demokrat yang lain, Andi Arief.
Andi Arief menyampaikan dukungan pribadinya pada pilihan Jokowi.
Andi Arief mengatakan jika Ma'ruf Amin merupakan sahabat karib ayahnya dan berasal dari daerah yang sama dengan ibunya.
Selain itu, menurutnya, Ma'ruf Amin merupakan sosok yang jujur, setia dan tidak bermental 'kardus'.
Andi Arief menegaskan jika secara pribadi mendukung Ma'ruf Amin maju sebagai Cawapres.
Dirinya berharap Partai Demokrat dapat memutuskan hal yang sama, pasalnya Indonesia butuh penyejuk.
• Mahfud MD Tak Ditunjuk Jokowi jadi Cawapres, Dahnil Simanjuntak: Bukan Politisi Baperan dan Karbitan
Andi menambahkan jika pelajaran menjadi Cawapres itu tidak perlu menggotong kardus.
"Pak Ma'ruf Amin sahabat karib ayah saya, berasal dari Banten sepert juga Ibu saya berasal.
Orangnya Jujur dan tidak bermental KARDUS dan setia dalan persahabatan.
Saya Pribadi akan mendukung, mudah2an Partai Demokrat akan memutuskan hal sama.
Indonesia butuh penyejuk," cuit Andi Arief.
"Pelajaran dari Pak Ma'ruf Amin bahwa untuk menjadi Cawapres tidak perlu menggotong kardus," imbuh dia.

Cuitan Andi Arief (Twitter)
• Unggah Foto Jokowi dan Maruf Amin, Ratna Sarumpaet: Kasihan Sekali Bangsa Ini
Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, rapat darurat yang digelar di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diskors, Kamis (9/8/2018) siang.
Belum ada keputusan yang diambil dalam rapat.
Para elite Demokrat yang satu per satu meninggalkan kediaman SBY pun memilih bungkam saat diwawancarai awak media.
"Dikerebutin begini banyak (wartawan), taunya enggak ada berita," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin.
Menurut Amir, rapat tersebut belum memutuskan apa pun terkait langkah Demokrat dalam menghadapi Pilpres 2019 yang pendaftarannya akan ditutup Jumat besok.
• Maruf Amin Terpilih Jadi Cawapres Jokowi, Ketum PPP: Usulan Sejak Desember 2017 Akhirnya Diterima
"Saya sampaikan bahwa kami sepakat skors dan memang tidak ada hal yang layak (disampaikan). Kami skors," kata dia.
Amir juga enggan menjawab saat ditanya wartawan mengenai opsi-opsi apa saja yang dibahas dalam rapat.
"Sekali lagi, jangan dipaksa saya memberikan pernyataan yang sebenarnya sudah sepakat kami tidak komentar. Dan saya tidak beri kewenangan berkomentar," kata Amir.
"Rapat akan lanjut. Sebentar lagi, kami hanya meninggalkan rapat sebentar," tambah dia sambil masuk ke dalam mobil.
Amir, yang sempat menyebut bahwa rapat ini adalah rapat darurat, lalu meninggalkan kediaman SBY.
Ketua DPP Partai Demokrat Imelda Sari dan Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi yang keluar dari rumah SBY belakangan juga enggan memberikan komentar.
Sebelum menggelar rapat ini, SBY sempat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di rumahnya.
• Dua Nama Baru Muncul dalam Bursa Cawapres Prabowo, GNPF: Kenapa Jokowi Lebih Cerdas?
Pertemuan hanya berlangsung selama 40 menit.
Tak ada jumpa pers bersama SBY dan Prabowo seperti pertemuan sebelumnya.
Usai pertemuan, Prabowo langsung menaiki mobilnya dan meninggalkan kediaman SBY.
Dia hanya sedikit menurunkan kaca mobilnya dan berkomentar sedikit ke wartawan yang menunggu.
"Kita musyawarah terus," kata Prabowo saat ditanya wartawan apakah Partai Demokrat jadi berkoalisi dengan Gerindra.
• Alasan Jokowi Pilih Maruf Amin Jadi Cawapresnya
Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan, koalisi yang dibangun partainya bersama Partai Gerindra terancam batal.
Menurut Andi Arief, ada perubahan sikap dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang menyebabkan rencana koalisi terancam batal.
Bahkan, Andi Arief menuding Prabowo berubah sikap karena persoalan materi.
"Di luar dugaan kami, ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar," kata Andi Arief saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (8/8/2018) malam.
Adapun persoalan materi yang disebut Andi Arief adalah terkait pemilihan cawapres Prabowo yang ditentukan berdasarkan pertimbangan materi. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)