Jokowi Pilih Maaruf Amin Jadi Cawapresnya, Andi Arief dan Ferdinand Hutahaean Berbeda Pendapat

TRIBUNWOW.COM - Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan pendampingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Sosok itu ialah Profesor Dr. KH. Maaruf Amin, yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020.

Dalam konferensi pers, Jokowi menyampaikan mengapa dirinya memilih Maaruf Amin sebagai cawapresnya.

• Unggah Foto Jokowi dan Maruf Amin, Ratna Sarumpaet: Kasihan Sekali Bangsa Ini

"Prof. Dr. KH Maaruf Amin yang lahir di Tangerang, 11 Maret 1943 merupakan sosok utuh sebagai tokoh agama yang bijaksana.

Beliau pernah duduk di legislatif sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, Wantimpres, Rais Aam PBNU dan juga Ketua MUI.

Dalam kaitannya dengan kebhinekaan Prof. Dr. KH Maaruf Amin saat ini juga menjabat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)," tutur Jokowi, seperti dikutip dari KompasTV.

Keputusan Jokowi untuk memilih KH Maaruf Amin sebagai cawapresnya ini ditanggapi oleh dua politisi Partai Demokrat, Andi Arief dan Ferdinand Hutahaean.

Kedua politisi ini tampaknya memiliki pandangan yang berbeda terkait keputusan Jokowi ini.

• Maruf Amin Terpilih Jadi Cawapres Jokowi, Ketum PPP: Usulan Sejak Desember 2017 Akhirnya Diterima

Dilansir TribunWow dari akun Twitter Andi Arief, @andiarief__, secara pribadi dirinya mendukung Maaruf Amin sebagai pendamping Jokowi.

Ia bahkan berharap bahwa Partai Demokrat juga melakukan hal yang sama, sebab dirinya menganggap bahwa Indonesia butuh penyejuk.

Wasekjen Partai Demokrat ini juga memuji sosok Maaruf Amin sebagai orang yang jujur, tidak bermental kardus, dan setia dalam persahabatan.

Selain itu ia pun mengambil pelajaran dari keputusan Jokowi ini bahwa menjadi cawapres tidak perlu menggotong kardus.

• Dua Nama Baru Muncul dalam Bursa Cawapres Prabowo, GNPF: Kenapa Jokowi Lebih Cerdas?

"Pak Ma'ruf Amin sahabat karib ayah saya, berasal dari Banten sepert juga Ibu saya berasal.

Orangnya Jujur dan tidak bermental KARDUS dan setia dalan persahabatan.

Saya Pribadi akan mendukung, mudah2an Partai Demokrat akan memutuskan hal sama. Indonesia butuh penyejuk.

Pelajaran dari Pak Ma'ruf Amin bahwa untuk menjadi Cawapres tidak perlu menggotong kardus," tulis Andi Arief.