Soal Pidato Jokowi pada Relawan, Ketum Projo dan Sekjen Nasdem Beri Tanggapan
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dan Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menanggapi pidato arahan Presiden Jokowi di Sentul, Bogor, Sabtu (4/8/2018)
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menilai banyak yang salah mengartikan pidato Presiden Joko Widodo di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018).
Dalam pidatonya yang menuai kontroversi itu, Jokowi meminta para relawan siap berkelahi jika diajak oleh lawan politik.
Terkait hal itu, Budi Arie Setiadi memberikan tanggapan melalui tayangan Kompas TV yang diunggah di YouTube, Senin (6/8/2018).
• Ganjar Anjurkan Makan Tiwul bagi Warga yang Tak Punya Stok Beras, Ferdinand Hutahaean Beri Tanggapan
Budi Arie Setiadi menegaskan jika arahan pidato Presiden Jokowi tidak boleh dilihat sepotong.
Jika diambil sepotong, kata Budi, akan mengubah maknanya.
"Begini itu kan kalimat nggak boleh dilihat sepotong-sepotong, jangan dilihat di belakangnya aja. Kalimat depannya Presiden Jokowi meminta semua harus menjaga persatuan menggalang persaudaraan, jangan fitnah jangan menyebar kebencian, depannya itu," tegas Budi.
Dikatakannya, arahan itu memberikan motivasi bagi para relawan yang hadir.
"Jangan dilihat sepotong, kalau sepotong maknanya lain. Kami menganggap pidato presiden itu sebagai bagian dari memompa semangat kita," imbuh dia.
• Hasil Survei LIPI: Politisasi SARA dan Identitas Berpotensi Hambat Penyelenggaraan Pemilu 2019
Sementara itu, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menambahkan jika persoalan yang membuat pidato itu menuai kontroversi adalah masalah pola pikir.
"Ini soal mindset, pada saat mindset keramahtamahan kita akan melihat pidato presiden itu sebagai bagian ajakan untuk kegembiraan politik. Tapi pada saat mindset kita kekerasan maka yang kita lihat perkelahian," urai Johnny.
Simak video selengkapnya di bawah ini:
Diberitakan Kompas.com, dalam pidato arahannya, Jokowi meminta relawan tidak takut jika mendapat serangan dari para lawan politik.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi meminta agar para relawannya tidak mengajak 'berkelahi' terlebih dahulu.