Sekjen PPP Sebut Koalisi Oposisi Belum Solid
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani memberikan sindirian kepada kubu oposisi yang ia bandingkan dengan Jokowi
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani memberikan sindirian kepada kubu oposisi yang ia bandingkan dengan kubu Jokowi.
Arsul mengatakan jika kubu oposisi masih belum solid terkait partai yang akan mendukungnya maupun soal calon wakil presiden (cawapres).
Ia membandingkan dengan kubu Jokowi yang menurutnya telah solid dengan 9 partai pendukung.
"Yang belum solid kan di tempat mereka. Kalau di tempat kami, bagaimana enggak solid, datang ke KPU bareng-bareng, ketawa-ketawa," ujar Arsul yang dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (7/8/2018).
Selain itu, Arsul juga mengatakan jika kubu Prabowo belum solid, terlihat dari banyaknya pekerjaan yang belum diselesaikan jelang pendaftaran capres dan cawapres berakhir.
"Yang di sebelah (koalisi Prabowo) kan serius-serius mimiknya. Itu tanda checklist yang belum selesai banyak," tambah Arsul Sani.
• Ganjar Anjurkan Makan Tiwul bagi Warga yang Tak Punya Stok Beras, Ferdinand Hutahaean Beri Tanggapan
Diketahui sebelumnya, jalan buntu masih terjadi di koalisi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dalam memilih cawapres di Pilpres 2019.
Hal ini dikarenakan masing-masing partai masih bersikukuh untuk menginginkan kadernya jadi cawapres Prabowo.
Sementara dikutip dari Tribunnews.com, koalisi yang selama ini digadang-gadang bersama Gerindra, yakni PAN dan PKS justru belum secara resmi mendeklarasikan capres yang mereka usung adalah Prabowo.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sangat mempertimbangkan faktor soliditas partai calon mitra koalisi dalam memilih figur cawapres.
Sehingga penentuan cawapres pendamping Prabowo pada Pilpres 2019 cukup memakan waktu lama.
"Pertimbangan pertama adalah bagaimana soliditas koalisi ini bisa tetap bertahan. Itulah yang mau kita hargai dari proses itu sehingga ini memerlukan waktu lebih lama, harus lebih sabar," ujar Muzani saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin yang dikutip dari Kompas.com. (6/8/2018).
• Hasil Survei LIPI: Politisasi SARA dan Identitas Berpotensi Hambat Penyelenggaraan Pemilu 2019
Muzani mengatakan, selama ini Partai Gerindra bersama PKS telah menunjukkam soliditas dan keinginan untuk berjuang bersama.
Begitu juga dengan PAN dan Demokrat yang belakangan memberikan sinyal akan berkoalisi dengan Partai Gerindra.
"Saya kira jerih payah yang panjang itu harus dihargai demikian juga dengan PAN kemudian dengan Demokrat ada ketulusan," kata Muzani.