Bandingkan dengan Jokowi, Rustam Ibrahim Sebut Kehidupan Ekonomi Era SBY Merosot Ditelan Inflasi
Mantan Direktur LP3ES Rustam Ibrahim mengunggah perbandingan pertumbuhan ekonomi dan inflasi antara era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Dirinya berharap angka inflasi bisa ditekan hingga 1-2 persen.
Diketahui, dalam 3 tahun terakhir, lanju inflasi berada pada kisaran 3 persen.
"Tiga tahun terakhir tingkat inflasi di tingkat pusat dan daerah selalu di bawah empat persen: 3,35 persen pada 2015, 3,02 persen pada 2016, dan 3,61 persen pada 2017.
Ini bisa terjadi berkat sinergi yang baik antara Tim Pengendali Inflasi pusat dan daerah.
Kendati begitu, di hadapan ratusan kepala daerah dan perwakilan Bank Indonesia dari berbagai wilayah di Indonesia yang menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2018 di Jakarta, kemarin, saya tetap berharap inflasi bisa diturunkan lagi hingga menyentuh angka antara 1-2 persen.
Kepala daerah harus lebih proaktif berupaya menekan inflasi yang terjadi di daerahnya.
Contoh, bila inflasi terjadi karena kekurangan pasokan, maka kepala daerah itu harus langsung mengupayakan kelancaran pasokan dengan cara bekerja sama dengan daerah lainnya yang mengalami surplus.
Inilah yang disebut perdagangan antardaerah.
Tahu berasnya kurang, langsung cek provinsi mana yang surplus.
Pengecekan berkala jumlah stok pangan yang tersedia dan berkoordinasi dengan daerah sekitar itu harus dilakukan para kepala daerah untuk menekan angka inflasi.
Dengan begitu, rakyat dapat menikmati harga yang terkendali," tulis Jokowi.
• Ferdinand: Susah Payah Rebut Blok Mahakam, setelah Dapat Mau Dijual ke Inpex, Jokowi Maunya Apa?
Dikutip dari Kompas.com, keberhasilan pemerintah menekan laju inflasi mendapat apresiasi dari Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Perry berharap, ke depan komitmen dan dukungan akselerasi pembangunan infrastruktur semakin kuat dan optimal.
Ia mengatakan, capaian tersebut tak lepas dari peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan koordinasi yang kuat dengan pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas makro ekonomi.
"Kami apresiasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui inovasi pengendalian inflasi. Keberhasilannya tercatat inflasi makin menurun di 2018," kata Perry.