Sebut Omongan Sekjen PDIP soal Nawacita Sangat Tidak Berdasar dan Naif, Andi Arief Beri Penjelasan
Politisi Partai Demokrat Andi Arief menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terkait nawacita.
Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Arief menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terkait nawacita.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @AndiArief_ yang diunggah pada Minggu (5/8/2018).
Andi Arief menganggap apabila omongan Hasto soal nawacita sangat tidak mendasar, rancu dan naif.
Andi pun memberikan penjelasan mengenai apa yang ia maksud.
• Pidato Arahan Jokowi Dikritik, Rustam Ibrahim: Itu Hanya Metafora Politisi Mengobarkan Semangat
"MEMBANTU MELURUSKAN PENGETAHUAN PDI-P soal Nawa Cita dan RPJM
Pemerintahan *Presiden RI ke-6 menunai kan janji dan amanat dari UU No. 17 tahun 2007* tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahun 2005 - 2025, bahwa tujuan jangka panjang dilaksanakan dari pemerintahan ke pemerintahan sebagai satu kesatuan perencanaan,
sejak RPJM Tahap I (2005-2009), Tahap II (2010-2014) dan Tahap III (RPJM 2015-2019) dan Tahap IV terakhir (RPJM 2020-2024).
Pemerintahan Presiden RI ke-6 bertugaskan menyusun rencana yang disebut *Draft Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019.
Rancangan teknokratik ini dirumuskan oleh Kementerian PPN/Bappenas, yang berakhir pada 20 Oktober 2014.*
Setelah 20 Oktober 2014, Pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo - Jusuf Kalla,
*yang dikomandani Menteri PPN/Bappenas Andrinov Chaniago, memulai penyusunan RPJMN 2015-2019*
dengan memadukan Visi Misi Presiden Joko Widodo dengan 9 Nawacita ke dalam draft yang dirumuskan Kemen PPN/Bappenas.
Akhirnya, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan *Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019, yang ditetapkan pada 9 Januari 2015.*
Karena itu, pernyataan *Sekjen PDIP sangat tidak berdasar, rancu dan naif* yang mencerminkan *ketidaktahun atas proses dan tahapan kenegaraan dalam perspektif perencanaan nasional dan daerah.
Karena, sejak 20 Oktober 2014 hingga 8 Januari 2015, adalah waktu bagi Pemerintahan Joko Widodo dalam menuangkan gagasan dan Visi-nya ke dalam RPJMN.
• Guntur Romli: Sebagai Orang Rasional Saya Kira Prabowo akan Memilih Demokrat daripada PKS
