Breaking News:

Cuaca Ekstrim, Dirjen Hubla Minta Nahkoda Waspadai Gelombang Tinggi

BMKG peringatkan adanya potensi gelombang tinggi yang mencapai 6 meter di sejumlah perairan Indonesia.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Fachri Sakti Nugroho
bmkg.go.id
Peta Prakiraan Gelombang Tinggi BMKG 

TRIBUNWOW.COM – Agus H. Purnomo, Dirjen Perhubungan Laut, imbau Nahkoda mewaspadai gelombang tinggi yang mencapai 6 meter.

Diwartakan TribunWow.com dari situs resmi Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, Dephub.go.id, Minggu, (5/8/2018), Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus H. Purnomo mengingatkan agar Nakhoda kapal dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi beberapa hari kedepan.

Hal ini terkait laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengingatkan adanya potensi gelombang tinggi yang mencapai 6 meter di sejumlah perairan Indonesia.

"Cuaca saat ini sedang ekstrim. Demi keselamatan pelayaran, agar Nakhoda memperhatikan faktor cuaca sebelum berangkat, para penumpang tidak memaksakan kapal berangkat bila cuaca ekstrim dan saya minta para Syahbandar tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) di tengah cuaca ekstrim dengan gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran," tegas Dirjen Agus di Jakarta Minggu (5/8/2018).

Rachland Nashidik Sebut Arahan Jokowi hanya Demi Diri Presiden Sendiri

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, angin ini melewati Samudra Hindia Selatan Nusa tenggara, Selatan Jawa dan barat Lampung yang mengakibatkan terjadi peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat.

“Diperkirakan keadaan ini berlangsung hingga 4 Agustus 2018,” kata Indar Adi Waluyo, Kepala BMKG Gorontalo yang merilis peringatan Kasubbid Analisa dan Prediksi Meteorologi Maritim, Z Hendrawan, Kamis (2/8/2018).

Gelombang tinggi antara 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di perairan selatan pulau Enggano hingga barat Lampung, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, selatan Jawa hingga Lombok, Selat Bali, Lombok dan Alas bagian selatan, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat.

Pencarian Korban Kapal Bunga Hati 2 Diperluas hingga ke Karawang

Sementara itu, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi menyebutkan ada 3 (tiga) kecelakaan laut beberapa waktu lalu yang sempat menjadi sorotan masyarakat karena faktor cuaca ekstrim dan gelombang tinggi.

Yakni Kecelakaan laut Perahu KM. Berkah Ilahi I di Perairan Pulau Nggelu Sape, Bima NTB pada hari Minggu (29/7/2018) yang mengangkut 25 penumpang.

20 orang berhasil diselamatkan, 2 orang meninggal dunia dan 3 orang belum ditemukan.

Kapal Kayu, KM. Bunga Hati 2  di sekitar Perairan Pulau Cendikia Indramayu Jawa Barat yang mengangkut 13 penumpang  pada Jumat (3/8/2018).

13 orang awak kapal ditemukan selamat dalam kondisi sehat setelah sebelumnya diberitakan hilang.

Berikutnya adalah kecelakaan laut tenggelamnya kapal KM. Alyssa di Perairan Mentawai Sumatera Barat pada Jumat (3/8).

Membawa 6 orang ABK dan 17 orang penumpang yang seluruhnya berhasil dievakuasi dengan selamat.

Untuk itu, Kementerian Perhubungan mengimbau kepada masyarakat, terutama masyarakat pesisir dan nelayan yang melakukan aktivitas di Pesisir Barat Sumatera, Selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, serta wilayah perairan yang memiliki potensi gelombang tinggi, agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Kapal Bunga Hati 2Kecelakaan KapalBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved