Breaking News:

Andi Arief Sindir Luhut Pandjaitan: Saya Lihat seperti di Zaman Soeharto Anti Kritik

Andi Arief menyindir Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang menanggapi pernyataan Ketua Umum Demokrat, SBY.

Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Claudia Noventa
kolase/tribunwow
Andi Arief dan Ruhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Demokrat, Andi Arief, menyindir Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan yang menanggapi pernyataan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY), soal angka kemiskinan.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkan melalui akun Twitter @AndiArief__ yang ia tulis, pada Kamis (2/8/2018).

Dalam cuitan tersebut, Andi Arief menyebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, serta Luhut Binsar Pandjaitan agar melakukan tindakan sesuai saran Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengurusi 100 juta rakyat miskin.

Lantas, Andi Arief membandingkan kritik SBY dengan kritik Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui Badan Pusat Statistik ( BPS). 

Pada tweet lain, Andi Arief juga mengatakan bahwa Wiranto dan Luhut Panjaitan seperti menempatkan diri sebagai Tentara di zaman Soeharto yang anti kritik.

Fadli Zon Tanggapi Pidato Seorang Tokoh di Papua soal Harga BBM yang Berbeda

"Pak Wiranto dan Pak Luhut, Sebagaimana masukan dari Pak SBY agar urus 100 jt rakyat miskin dan mendekati, sama dg kritik Pak Jokowi saat akan nyagub di Jakarta. Saat itu Jokowi bilang rakyat miskin Jakarta di atas 20 %, BPS bilang hampir 4 %.

Pak Wiranto dan Pak Luhut saya lihat kembali menempatkan diri sebagai Tentara di jaman Soeharto dimana anti kritik dan mengesankan dirinya adalah buldoser. Kritik bukan dianggap obat, tapi ditempatkan aebagai upaya bagian melengaerkan kekuasaan, khas pak Harto," tulisnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak untuk mengapresiasi Presiden Jokowi yang berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi hanya satu digit pada Maret 2018 silam.

"Kita itu baiknya, eloknya lihat data. Jangan lihat rumor, juga jangan mendidik masyarakat atau membodohi masyarakat dengan informasi tidak benar," kata Luhut kepada awak media di kantornya, Rabu (1/8/2018) yang dilansir dari Kompas.com.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat memberikan pernyataan kontroversial terkait angka kemiskinan di Indonesia.

Prabowo misalnya, dia mengatakan bahwa angka kemiskinan di Indonesia bertambah parah dalam lima tahun ke belakang.

Dia bahkan menyebut ada 50 persen penambahan angka kemiskinan.

Fahri Hamzah Berhak Dapat Ganti Rugi 30 Miliar Rupiah dari PKS, Teddy Gusnaidi Beri Tanggapan

Lain halnya dengan SBY, dia menyebutkan bahwa ada 100 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori miskin.

Pernyataan keduanya kemudian menimbulkan perdebatan dan berbeda jauh dengan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Diketahui, pemerintah mencatatkan angka kemiskinan sebesar 25,95 juta orang (9,82 persen) atau turun 633,2 ribu orang dibandingkan September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen).

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Luhut Binsar PandjaitanAndi AriefSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)SoehartoTwitterWiranto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved