Breaking News:

Cipta Panca Sebut Ongkos Politik Tidak akan Terlalu Besar jika Gerindra dan Demokrat Berkoalisi

Cipta Panca Laksana memberikan pendapat soal koalisi Demokrat dan Gerindra pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
Facebook
Cipta Panca Laksana 

TRIBUNWOW.COM - Pengurus Harian DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana memberikan pendapat soal koalisi Demokrat dan Gerindra pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Panca mengatakan, jika Demokrat telah berkoalisi dengan Gerindra, maka biaya logistik atau ongkos politik yang dikeluarkan tidak akan besar.

Hal ini diungkapkan Cipta saat dirinya menjadi pembicara dalam program Inews, yang ia unggah melalui Twitter miliknya, @Panca66, Kamis (2/8/2018).

Sebelumnya, pembawa acara menanyakan terkait anggaran yang harus dikeluarkan pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Wasekjen Partai Gerindra Sebut Kubu Jokowi Tidak Percaya Diri Umumkan Nama Cawapresnya

"Pak Prabowo ini kan mengatakan dibutuhkan anggaran yang besar (untuk pilpres 2019)," ujar Arya selaku pembawa acara.

"Ya, kalau Gerindra dengan Demokrat berkoalisi, logistik besar tidak diperlukan lagi, apalagi ini pemilu (pemilihan umum) serentak, jadi caleg (calon legislatif)...." jawab Panca.

Belum selesai Panca menjawab, Arya pun memotong dengan kembali menanyakan pernyataan Panca tersebut.

"Dibutuhkan (logistik), tapi tidak terlalu besar karena tidak perlu mahar, tidak perlu segala macem, dan kemudian kader di bawah pasti akan semangat memenangkan capres, cawapres yang didukung, sama juga dengan koalisi sebelah, karena pilpres dan pileg serentak," ujar Panca.

Ia pun menambahkan, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun akan all out untuk kemenangan Prabowo.

"Pak SBY sendiri sudah bilang, kami akan all out untuk memenangkan pak Prabowo," tambah Cipta Panca.

Ketua Progres 98 Bocorkan Ciri-ciri Cawapres Jokowi dari Rangkaian Pernyataan Mahfud MD

Politikus Demokrat ini menambahkan, walaupun masalah logistik tidak terlalu besar, namun akan tetap menjadi pertimbangan.

"Dipertimbangakan (masalah logistik) tapi bukan menjadi pertimbangan utama," ujar Pengurus Harian DPP Demokrat ini.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya biaya politik yang tinggi membuat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selaku calon presiden melakukan penggalangan dana masyarakat untuk modal logistik pada Pilpres 2019.

Selain donasi masyarakat, Prabowo mempunyai dua sumber dana lain untuk modalnya maju bertarung pada pada pilpres 2019, yakni uang pribadi dan iuran anggota partai.

Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade kepada Tribunnews, Selasa (26/6/2018).

Politisi PKS Komentari Pemilihan Waktu Survei oleh BPS yang Bertepatan Panen Raya

Menurut Andre, dana yang bersumber dari pribadi Prabowo dan iuran anggota partai telah disiapkan sejak jauh hari.

Namun, dana yang tersedia terbilang masih kurang dan terbatas untuk modal nyapres Prabowo.

Di sisi lain, biaya politik pecapresan adalah sangat besar, yakni mencapai triliunan rupiah.

Oleh karena itu, Prabowo bersama Gerindra melakukan penggalangan dana dari masyarakat.

"Yang pasti jumlah itu besar. Butuh triliunan. Insya Allah kami sudah siapkan. Tapi, tentu kami tetap butuh bantuan dari masyarakat," kata Andre.

Andre belum bisa menyebut nominal uang yang disiapkan oleh Prabowo untuk modalnya maju sebagai capres untuk kali kedua ini.

BTPN Lakukan Merger dengan SMBCI, Perkiraan Total Aset Mencapai Rp 178,8 Triliun

Namun, ia memastikan jumlah dana yang disiapkan oleh Prabowo dari sumber pribadi terbilang besar.

"Pak Prabowo sendiri kan juga punya logisitik juga yang besar," kata dia.

Adapun iuran dari anggota partai atau kader untuk membantu logistik Prabowo sebagai capres sudah dilakukan oleh Partai Gerindra sejak mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu.

"Di Partai Gerindra donasi itu sudah kami lakukan dari mulai Pak Jokowi sama Pak Ahok kita calonkan oleh Partai Gerindra itu juga mengumpulkan uang-uang dari iuran kader, jadi udah dari dulu Partai Gerindra melakukan ini," ungkap Andre.

Andre mengakui pada saat ini pihaknya mengalami sejumlah kesulitan dalam memaksimalkan penggalangan dana dari masyarakat untuk keperluan logistik Prabowo sebagai capres.

Hal itu dikarenakan Partai Gerindra berada di posisi sebagai oposisi dari pemerintah sekaligus calon petana.

Batas Garis Kemiskinan Ditentukan oleh 2 Faktor: Inflasi dan Harga Kebutuhan Dasar

Namun, ia masih menaruh harapan pada masyarakat dan optimis partainya akan mendapatkan jumlah dana yang signifikan dari program penggalangan dana.

"Melihat animo masyarakat sekarang, kami optimis Galang Perjuangan ini akan terus mendapat dukungan dari masyarakat dan juga sumbangannya akan mendapat jumlah yang signifikan dan tentu ini menujukan bahwa masyarakat berpartisipasi aktif untuk mendukung perubahan nasib bangsa ini, khususnya 2019 ganti presiden," kata Andre.

Andre menambahkan, selain penggalangan dana lewat aplikasi dan rekening, Partai Gerindra juga tengah merencanakan untuk membuka posko-posko penggalangan dana untuk masyarakat yang tidak memilki akses perbankan dan aplikasi Telegram.

Itu dilakukan agar calon-calon yang terpilih tidak lagi bisa diatur dan butuh bantuan dari cukong.

"Sehingga mereka setelah jadi pejabat, bekerja bukan untuk cukong, tapi bekerja untuk rakyat," kata Andre. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Cipta Panca LaksanaPartai DemokratPartai GerindraPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved