SBY Sebut 100 Juta Warga Indonesia Miskin, Jubir PSI: Demokrat juga Mulai Menyebar Hoaks?
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapatkan sanggahan dari juru bicara bidang kepemudaan Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
Angka kemiskinan yang mencapai 9,8 persen dari total penduduk itu merupakan yang terendah dalam sejarah Indonesia.
Namun, lanjut Marwan, patokan garis kemiskinan yang ditetapkan adalah Rp 401.220 per kapita per bulan, atau sekitar Rp 13.374 per hari.
"Artinya, jika masyarakat di Indonesia punya pendapatan di atas dari batas yang ada per Maret 2018, maka tidak tergolong sebagai orang miskin," ucap Marwan.
• Ali Ngabalin Tanggapi Pernyataan SBY soal Janji di Pilpres yang Tak Perlu Berlebihan
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta SBY untuk tidak berasumsi soal jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Ia meminta SBY merujuk pada data yang dirilis BPS.
Adapun SBY bicara soal jumlah penduduk miskin yang mencapai 100 juta ini saat berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
SBY yang mendukung Prabowo sebagai capres berharap mantan Danjen Kopassus itu bisa mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia apabila nantinya memenangi pemilu.
Sementara menurut BPS, sejak 1970 hingga 2018, tren angka kemiskinan cenderung menurun meski sempat naik di tahun 1996, 1998, 2002, 2005, 2006, 2013, 2015, dan 2017.
• Tanggapi Pidato SBY, Ruhut Sitompul: Yang Berani Kritik Jokowi, di Rumahnya Enggak Ada Cermin
Kemiskinan tertinggi terjadi pada 1970, di mana terdapat 60 persen penduduk yang masuk kategori miskin atau 70 juta jiwa.
Angka terendah ditunjukkan pada data BPS bulan Maret 2018, yakni 9,82 persen dengan 25,95 juta penduduk miskin.
Pertama kalinya angka kemiskinan di Indonesia berada di bawah 10 persen. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)