Ali Ngabalin Tanggapi Pernyataan SBY soal Janji di Pilpres yang Tak Perlu Berlebihan
Ali Mochtar Ngabalin menanggapi pernyataan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai bertemu Prabowo.
Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staff Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menanggapi pernyataan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai bertemu dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Tanggapan tersebut disampaikan Ngabalin melalui acara Dua Arah yang disiarkan Kompas TV, Senin (30/7/2018).
Dalam acara ini hadir sebagai narasumber adalah Ali Ngabalin, Ruhut Sitompul, Roy Suryo dan Ahmad Riza Patria.
Acara tersebut sempat menanyangkan pernyataan SBY usai pertemuannya dengan Prabowo.
SBY saat itu menyampaikan agar pembuatan visi misi tidak berlebihan.
• SBY Kenakan Sepatu Louis Vuitton saat Temui Prabowo, Budiman Sudjatmiko Beri Tanggapan
"Saya harap visi misnya jangan terlalu panjang lebar, muluk-muluk malah nanti tidak bisa ditepati, rakyat ingat terus itu, yang simpel saja yang kongkret saja asal bisa dikerjakan," ujar SBY.
Menanggapi video tersebut, Roy Suryo selaku politisi Demokrat, mengatakan bahwa Gerindra, PKS, Demokrat akan berkoalisi.
Saat ditanya maksud pernyataan SBY, Roy Suryo lantas menambahkan bahwa sebaiknya pembuatan janji di pilpres tidak berlebihan karena rakyat selalu meninggat.
"Jadi karena itu, rakyat harus diberi yang sejujurnya, seadanya, tidak terlalu over promise, tapi over deliver, orang cerdas pasti bisa menangkap hal itu," ujar Roy Suryo.
Lantas, pernyataan Roy Suryo tersebut mendapat tanggapan dari Ali Ngabalin.
Ali Ngabalin mengatakan bahwa proses demokrasi harus terselenggara dengan baik.
• Diusung Jadi Cawapres, Jawaban Tegas Ustaz Abdul Somad Disambut Riuh Para Jamaah
Saat ditanya soal pernyataan SBY, Ali Ngabalin justru mempertanyakan janji-janji SBY ketika berkuasa.
"Emang selama SBY 10 tahun berkuasa, semua janji-janjinya bisa terlaksana? Jadi jangan menunjuk orang, hati-hati nanti kena senjata yang lain, hati-hati. Ini kan normal dalam proses demokratisasi, jadi biasa aja, jangan terlalu kencang, sama-sama memperbaiki diri. Seperti pesan Pak Jokowi boleh beda soal pilihan politik, dan kini bahwa narasi dan diksi yang dipakai dalam politik itu selalu memiliki dasar yang kuat," ujar Ali Ngabalin.
Kemudian, Riza Patria selaku politisi Gerindra ikut angkat bicara.
"Bahwa apa yang disampaikan SBY itu sesuatu yang baik, sesuatu yang normal, jadi pelajaran kita semua termasuk Pak Jokowi. Di era Pak SBY, bicara janji, beliau banyak janji tapi ditepati. Pak Jokowi 4 tahun jadi presiden, jangankan itu, saat jadi Gubernur aja banyak janji, kalau saya mencatat saat ini ada 66 janji Jokowi," ujar Riza Patria.
• Cak Imin Terharu Long March Laskar Santri, Fahri Hamzah: Semoga Terus Mewarnai Indonesia