Rustam Ibrahim Bandingkan Pemilihan Cawapres dari Kubu Jokowi dan Prabowo Subianto
Rustam Ibrahim mengatakan perbandingan pemilihan cawapres dari kedua kubu yang sama-sama bersaing di pemilihan presiden 2014 itu.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Rustam Ibrahim selaku direktur dari LP3ES memberikan pendapat terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk kubu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Rustam mengatakan perbandingan pemilihan cawapres dari kedua kubu yang sama-sama bersaing di pemilihan presiden 2014 itu.
Menurut Rustam, pemilihan cawapres yang diusung PDIP dengan Jokowi terkesan lebih tenang dan santai.
Sementara pemilihan cawapres dari Gerindra yang mengusung Prabowo disebut Rustam lebih sibuk dan ribut.
Hal ini dikarenakan adanya kunjungan bolak-balik yang dilakukan Prabowo.
"Sepanjang yang terlihat di atas permukaan politik, proses pemilihan Cawapres Jokowi berlangsung lebih santai dan tenang, sedangkan pemilihan Cawapres Prabowo berlangsung lebih sibuk dan ribut. Seperti misalnya ada diplomasi/kunjungan bolak-balik," tulis Rustam Ibrahim.
• Sekjen PAN Tanggapi soal Rekomendasi Capres Cawapres yang Diusulkan Ijtima GNPF Ulama
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, terkait pengumuman cawapres Jokowi, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto sudah menyebut hari yang dinilai tepat untuk mengumumkan.
Ia mengatakan cawapres Jokowi rencananya bakal diumumkan pada 8 atau 10 Agustus.
"Ya antara tanggal 4 sampai tanggal 10 (Agustus), itu dipastikan tanggal 8 itu hari Rabu, tanggal 10 itu hari Jumat. Nanti tinggal yang dipilih hari Rabu atau hari Jumat.
Itu Jumat pahing kalau orang Jawa, ya nanti kita lihat kalkulasi politiknya, dirembukan dengan baik," kata Hasto saat ditemui di Sudirman Central Business District, Jakarta, Sabtu (28/7/2018) malam.
• Gerindra Sepakat Koalisi Bersama Demokrat, Cipta Panca: Perjuangannya Mati-matian
Ia menambahkan saat ini koalisi pengusung Jokowi sudah solid dan siap mengumumkan cawapres pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hasto mengatakan partai pengusung Jokowi yang terdiri dari PDI-P, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, Perindo, PKPI, dan PSI menyerahkan penentuan cawapres kepada Jokowi.
"Ya kami sudah sangat solid, dan kemudian seluruh ketua umum sudah melakukan profiling nama dengan Pak Jokowi dan menyerahkan kepada Pak Jokowi pada momentum yang tepat untuk disampaikan kepada masyarakat," lanjut dia
Sementara dari kubu Prabowo, setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, dirinya mendapatkan mandat penuh terkait pilihan cawapres.
"Saya anggap ini kehormatan, kepercayaan yang sangat besar bagi saya," ujar Prabowo dalam jumpa pers bersama SBY di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Senin (30/7/2018).
• SBY: Kita Datang dengan Pengertian, Pak Prabowo adalah Calon Presiden Kita
Prabowo mengatakan, pemilihan cawapres pendampingnya akan dibicarakan lebih lanjut dalam koalisi.
Ia menekankan, dinamika politik semakin berkembang mendekati hari pendaftaran capres-cawapres pada 4 Agustus 2018.
"10 hari kedepan ini kita harus mencermati, kita harus hadapi dengan teliti dan seksama dengan pertemuan-pertemuan yang lebih intensif," ujar Prabowo. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)