Fahri Hamzah: Kebayang Enggak kalau di Lembaga Penegak Hukum, Ada Penyidik Ultimatum Presidennya?
Fahri Hamzah menanggapi soal penyidik KPK Novel Baswedan bersama rekannya yang menagih janji kepada presiden untuk ungkap pelaku penyiraman air keras.
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menanggapi soal penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bersama rekannya yang menagih janji Presiden Joko Widodo untuk mengungkap pelaku kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitter miliknya, @Fahrihamzah, yang ditulis pada Sabtu (28/7/2018).
Fahri Hamzah mengatakan jika ada penyidik di lembaga hukum yang telah mengultimatum presiden.
• Banyak Mantan Napi Nyaleg, Dedek Prayudi: Semangat Anti Korupsi Harus Dituang Dalam Kaderisasi
Menurutnya, hal itu terjadi karena pemimpin yang tidak tegas membuat hal itu terjadi.
"KebAYANG Gak kalau di lembaga penegak hukum ada penyidik ultimatum presidennya? Kecuali karena semua ya memang pengecut barulah ini terjadi! Pemimpin pengecut bisa apa?," tulisnya dalam akun @Fahrihamzah.

Seperti diberitakan Kompas.com, rekan sekerja Novel Baswedan yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK membacakan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Dalam surat itu, Wadah Pegawai KPK menagih janji Jokowi dalam penuntasan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
"Serangan ini adalah upaya membunuh hadirnya negara dalam pemberantasan korupsi, yang tentu bertentangan pada janji Presiden pada saat pencalonan sampai sekarang, menjelang akhir masa jabatan," ujar Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, Jumat (27/7/2018).
Dalam suratnya, Wadah Pegawai KPK menanyakan kelanjutan surat yang telah dikirimkan kepada Jokowi pada berbulan-bulan lalu, yang belum mendapat balasan hingga sekarang.
• 5 Pemain Pilih Pulang ke Klub Lama pada Bursa Transfer Paruh Musim Liga 1
Menurut Wadah Pegawai KPK, teror terhadap Novel Baswedan merupakan bentuk perlawanan terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Wadah Pegawai KPK mengingatkan kepada Jokowi bahwa serangan serupa bisa terjadi pada siapa pun, selama pelakunya belum diungkap.
Pegawai KPK menuntut supaya Jokowi mendorong agar kepolisian segera mengungkap pelaku penyerangan.
Selain itu, Jokowi diminta segera membentuk tim gabungan pencari fakta yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat yang berintegritas dan berkompeten.
Pembentukan tim ini diharapkan memunculkan titik terang pengungkapan pelaku penyerangan.
• Prabowo Siap Jadi Alat Perubahan, Tamrin Tomagola: Tarik 27 Eks Napi Koruptor Bacaleg Gerindra
Sementara itu, Novel Baswedan juga mendesak kepada pemerintahan Jokowi untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras itu.