Pilpres 2019
Sindir SBY, Teddy Gusnaidi Sebut Omongan Romahurmuziy Lebih Masuk Akal
Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi turut menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkait manuver politik Demokrat.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi turut menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy terkait manuver politik Demokrat.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya pada Jumat (27/7/2018).
Teddy Gusnaidi mengatakan jika pernyataan Rohamurmuziy yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajukan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres ke Jokowi lebih masuk akal.
@TeddyGusnaidi: Karena @ SBYudhoyono bukan pemilik kebenaran, maka apa yang dikatakan @ MRomahurmuziy lebih masuk akal dan klop berdasarkan sikap SBY selama ini .. Romahurmuziy: SBY Ajukan AHY sebagai Cawapres ke Jokowi.
• Ali Ngabalin Minta Maaf kepada SBY Atas Omongannya

Diketahui, Rohamurmuziy dalam tayangan televisi yang disiarkan oleh iNews mengaku SBY sudah 3 kali berusaha membangun koalisi dengan Jokowi.
Akan tetapi dengan syarat AHY sebagai cawapres.
"Itu yang paling tidak saya terima dari Pak Jokowi.
Dan tentu Pak Jokowi tidak bisa serta merta menjawab karena keputusan wakil presiden lagi-lagi harus dikonsultasikan kepada seluruh ketua umum.
Barang kali itu juga yang kemudian membuat Pak SBY mundur teratur dan tidak jadi bergabung dengan Pak Jokowi," kata Romahurmuziy.
Ia juga menganggap koalisi Prabowo dan SBY tampak sudah final.
• Rustam Ibrahim Pertanyakan Sikap SBY yang Membongkar Hambatannya Berkoalisi dengan Jokowi
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, SBY langsung memberikan keterangan pers tentang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diisukan ditawarkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) ke koalisi pendukung Jokowi.
Hal tersebut ia sampaikan usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
SBY menegaskan, dirinya tidak pernah menawarkan AHY kepada Jokowi.
Dia juga mengatakan, Jokowi tidak pernah meminta AHY menjadi cawapresnya di Pilpres 2019.
"Silakan dicek ke Pak Jokowi. Pak Jokowi juga tidak pernah tawarkan posisi cawapres. Jadi lima kali bertemu, tidak pernah meminta, Pak Jokowi juga tidak pernah tawarkan," katanya.
Dia meyakini Jokowi tulus mengajak Demokrat masuk dalam koalisi pendukungnya. Namun, dia memilih jalan yang berbeda.
• PSI Unggah Data Bakal Calon Legislatif Mantan Napi Korupsi: Gerindra Tertinggi
"Tanpa meninggalkan luka apapun, beliau pernah mengajak kami, tapi jalan tidak terbuka dengan baik. Sehingga, dalam sisa waktu tiga minggu ini, maka kami tentukan jalan yang lain, yang sekarang sedang berproses," ucapnya.
SBY lantas menjelaskan perubahan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
"Saya harus mengatakan nampaknya ada hambatan bagi Demokrat untuk berada dalam koalisi. Sungguh pun saya benar-benar merasakan kesungguhan Pak Jokowi untuk mengajak kami, tetapi saya mengetahui tanpa harus saya sampaikan dari mana sumbernya, memang tidak terbuka jalan bagi Demokrat untuk berkoalisi dengan beliau," ujar SBY, dikutip KompasTV.
SBY juga sempat menyinggung omongan ketua PPP, Romahurmuziy yang menyebut Demokrat seolah tidak jadi berkoalisi lantaran yang ditawarkan jadi cawapres tidak diwadahi.
"Salah, saya harap bung Romi hati-hati dalam berstatement," kata SBY mengingatkan Romahurmuziy. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Ruhut Sitompul: Kok Tega Melempar Isu Negatif Masa Lalu 08