Disebut Jual Kualitas pada Parpol, Fahri Hamzah Bandingkan Dirinya dengan Jokowi
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan perbandingan dirinya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Teknologi ini bisa memerankan semuanya.
Ini perang digital, tidak memerlukan manusia. Tapi uang. Uang untuk membeli perangkat perang yg sekarang yang dijual dan di pasok ke dunia maya kita.
Menciptakan fitnah dan Hoax serta membunuh karakter lawan. Ia juga punya kemampuan membunuh akun lawan.
Jadi kalau akun anda mati, bukan karena @Twitter atau @facebook membunuhnya. Meski kemungkinan itu ada tetapi mesin pembunuh digital bergentayangan di dunia maya. Mereka memerintahkan pembunuhan kepada robot2 yang digerakkan robot2 uang.
Tapi ada yang mereka tidak bisa matikan, yaitu keyakinan pada kebenaran. Keyakinan baik akan menyebar dan orang2 yang memiliki hati sedang memproduksi robot kebaikan.
Keyakinan tidak bisa dikalahkan dan keyakinan selalu membawa harapan.
Maka yang lebih penting bagi kita adalah, keyakinan bahwa kita benar. Itulah yang tidak dimiliki oleh robot2 dan pemilik uang itu. Itulah kesejatian .
Semoga Allah memperkuat kita. Jiwa kita agar tidak kalah oleh robot dan uang. Amin," kicau Fahri Hamzah.
• Fahri Hamzah Bahas soal Buzzer, Fadli Zon Akui Followersnya Hilang Sebanyak 6.000 Paska Pilkada
Diketahui sebelumnya, dikutip dari The Guardian, Alex adalah nama samaran yang diberikan kepada buzzer yang menghidupkan sejumlah akun palsu.
Dia akan menghidupkan sejumlah akun palsunya dengan melandasi pada garis-garis kemanusiaan.
Bercampur di antara aliran pos-pos politik, avatar-avatarnya, sebagian besar adalah wanita Indonesia yang muda, tapi semuanya palsu (fake).
Sejumlah akun palsu ini memang bekerja untuk menyebarkan fitnah, kebencian, dan SARA, yang dengan mudah dimakan oleh berbagai akun tiruan lainnya.
Tapi, akun palsu ini ada bukan untuk bersenang-senang; Alex dan timnya diberitahu bahwa mereka melakukan "perang".
• Fadli Zon Sebut Pemerintah Gagal karena Tidak Menyerahkan Urusan pada Ahlinya