Pilpres 2019
Sindir Ali Ngabalin, Ferdinand Hutahaean: Demokrat Tidak Hanya Mikirin Bagi-bagi Kursi
Kadiv Advokasi dan Hukum PP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyindir Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin.
Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Fachri Sakti Nugroho
5. Terkait ideologi dan dasar negara. SBY dan Prabowo sepakat untuk tetap berpegangan pada Pancasila dan UUD 1945. Kedua tokoh menolak dan mencegah upaya untuk menghadirkan paham lain di negara ini.
SBY mengungkapkan dengan adanya kesepakatan lima isu sebagai dasar visi dan misi ini, kedua partai akan kembali bertemu untuk membahas lebih detil.
Demokrat dan Gerindra juga membentuk tim teknis untuk membenah kelima isu itu lebih dalam.
• Ferdinand Hutahaean Tanggapi Pernyataan Nadirsyah Hosen soal Mundurnya TGB dari Demokrat
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada SBY dan mengaku akan membangun pertemuan lebih intensif.
Ketua Umum Gerindra itu juga menyebut bahwa dirinya sudah meminta izin kepada Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bertemu dengan SBY.
"Kami memiliki chemistry yang sangat baik, karena kami sepaham dalam melihat kondisi bangsa, intinya kami akan melakukan pertemuan-pertemuan teknis menuju koalisi, saya menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan PKS dan PAN, dan saya mendapat pesan dari partai-partai lain bahwa mereka menyambut baik pertemuan saya dengan pak SBY," ujarnya yang disambut tepuk tangan dari kedua kader partai itu.
Saat ditanya soal kemungkinan Demokrat berkoalisi dengan Jokowi, SBY mengaku ada banyak hambatan.
"Saya bersilaturahmi dengan Jokowi selama 1 tahun, tapi saya menyadari banyak rintangan dan hambatan dalam menuju koalisi, tidak perlu saya sampaikan secara detail, koalisi akan terbangun jika iklimnya baik, adanya kesediaan untuk berkoalisi, muncul kepercayaan dan respect," ujar SBY.
Tak membahas soal cawapres
SBY mengaku dalam pertemuan tersebut tidak membahas soal cawapres yang akan diusung.
Namun, ketika mendapatkan pertanyaan dari awak media, SBY mengatakan posisi cawapres bukanlah harga mati.
"Saya tidak membicarakan cawapres saat ini, setiap partai politik pasti menginginkan kadernya untuk menjadi capres atau cawapres, tapi bagi saya posisi cawapres bukanlah harga mati" ujarnya.
Pernyataan SBY tersebut disambut Prabowo dengan sebuah penegasan soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya tegaskan bahwa SBY tidak meminta AHY menjadi cawapres, tapi yang saya butuhkan adalah orang yang memiliki kapabilitas dan mampu berkomunikasi dengan pemuda, jika dalam pertemuan dengan partai PAN dan PKS, nama AHY adalah nama yang dibicarakan maka saya katakan why not? Jadi intinya tidak ada harga mati soal cawapres, niat kami adalah memberikan yang terbaik untuk rakyat," ujar Prabowo. (TribunWow.com/Woro Seto)
• Komentari Pertemuan SBY-Prabowo, Cipta Panca: Semoga Kawan PAN dan PKS Tak Terpancing Provokasi