Breaking News:

Fahri Hamzah Sebutkan 5 Tuntutan Aksi Bela Pertamina yang Tolak Akuisisi Pertagas oleh PGN

Fahri Hamzah turut melaporkan jalannya aksi demontrasi serikat pekerja Pertamina yang menolak akuisisi PT Pertagas oleh PGN, Jumat (20/7/2018).

Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
Twitter @FahriHamzah
Aksi Bela Pertamina 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah turut melaporkan jalannya aksi demontrasi serikat pekerja Pertamina yang menolak akuisisi PT Pertagas oleh PGN, Jumat (20/7/2018), di depan Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.

Melalui kicauan di akun Twitter @FahriHamzah, ia mengungkapkan bahwa pada pukul 7.50 WIB massa aksi berada di halaman Kantor Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur.

Menurut kicauan Fahri, ada sekitar 500 orang dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

Sementara pada pukul 08.00 WIB, massa aksi yang berkumpul mencapai sekitar 1.000 orang.

Fahri juga menyebutkan 5 tuntutan yang diajukan oleh peserta aksi.

Tamrin Tomagola: Jangan Terlena, Jabar dan Jateng Simpan Potensi Ancaman bagi Elektabilitas Jokowi

1. Menolak akuisisi Pertagas oleh PGN

2. SK Menteri BUMN No. 39/2018.

3. Menolak Permen ESDM No. 23/2018.

4. Menolak Perpres No. 43/2018 (Revisi PP 191/2014).

5. Menuntut Menteri BUMN mundur dari jabatanya.

@FahriHamzah: "Betulkah? Ijin melaporkan perihal: Aksi Damai Bela Pertamina: Pada hari Jumat 20 Juli 2018 pukul 07.50 wib di halaman kantor Pertamina Pusat Jl.Medan Merdeka Timur. No.1A Gambir Jakarta Pusat sekitar 500 org dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB)."

@FahriHamzah: "Tuntutan yang disampaikan, MENOLAK: 1. Akuisisi Pertagas oleh PGN 2. SK Menteri BUMN No. 39/2018. 3. Permen ESDM No. 23/2018. 4. Perpres No. 43/2018 (Revisi PP 191/2014). 5. Menuntut Menteri BUMN mundur dari jabatanya. Pukul 08.00 wib massa berisi 1.000 org. Demikian."

Ferdinand Hutahaen dan Suryo Prabowo Tanggapi soal Pengangkatan Ali Ngabalin sebagai Komisaris AP I

 

Postingan Fahri Hamzah
Postingan Fahri Hamzah (Capture/Twitter)

Diberitakan Kompas.com, PT Perusahaan Gas Negara tbk (PGN) telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Pertamina.

Penandatanganan CSPA antara Pertamina dan PGN merupakan kelanjutan dari proses integrasi PGN untuk mengakuisisi Pertagas.

Hal ini sebagai tindak lanjut pendirian holding BUMN migas pada 11 April 2018.

"Satu demi satu tahapan proses integrasi antara PGN dan Pertagas ini kami lalui dan pada hari ini kami mencatatkan sejarah baru dengan penandatanganan CSPA," ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama melalui keterangan tertulis, Jumat (29/6/2018).

Dengan penandatanganan CSPA ini, PGN menjadi pemilik mayoritas saham Pertagas sebanyak 51 persen.

Melalui integrasi ini, holding BUMN Migas diharapkan menghasilkan sejumlah manfaat.

Di antaranya, menciptakan efisiensi dalam rantai bisnis gas bumi sehingga tercipta harga gas yang lebih terjangkau kepada konsumen, meningkatkan kapasitas dan volume pengelolaan gas bumi nasional, serta meningkatkan kinerja keuangan holding BUMN migas.

Selain itu, akusisi ini mampu meningkatkan peran holding migas dalam memperkuat infrastruktur migas di Indonesia serta menghemat biaya investasi dengan tidak terjadinya lagi duplikasi pembangunan infrastruktur antara PGN dan Pertagas.

Dengan mengakuisisi Pertagas, PGN tidak lagi memiliki kompetitor.

Tanggapi Meme dan Berita Dukung Jokowi Fahri Hamzah: Kalau Mau Saya Dukung, Berubah Dong

Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy mengatakan, selama ini perseroan dan Pertagas bersaing mendapatkan pelanggan dalam menyuplai gas.

"Potensi ke depan bisnis gas itu, untuk PGN terutama, tidak akan lagi ada head to head sama Pertagas. Kompetisi sudah hilang," ujar Reza di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Dikutip dari Tribunnews, Direktur PGN Jobi Triananda Hasjim juga mengajak semua karayawan Pertagas untuk bekerjasama dalam mencapai target yang ditetapkan pemerintah.

Menurut Jobi, sinergi seluruh karyawan PGN dan Pertagas mutlak diperlukan mengingat kedua perusahaan sudah resmi bergabung sebagai ujung tombak bisnis gas PT Pertamina.

"Integrasi Pertagas ke PGN merupakan milestones baru dari sejarah industri gas bumi Indonesia. Sinergi kedua perusahaan di sektor hilir gas bumi yang tadinya berkompetisi, mulai saat ini akan bahu membahu dalam melakukan ekspansi dan investasi demi mengejar target yang lebih besar lagi," ujar Jobi.

Jobi menuturkan, jika semua keuntungan juga akan kembali ke Pertamina.

"Makanya ayok kita bersama-sama, mengembangkannya bersama-sama. Toh ujung-ujungnya, semua benefit akan kembali ke Pertamina. Karena sekarang 57 persen saham PGN di Pertamina. Jadi apa yang kita perjuangkan ini demi kebaikan Pertamina," ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan keraguan sejumlah pihak, termasuk Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (SPPB), akan dampak positif dari pembentukan holding BUMN Migas, Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Herman Khaeron meminta seluruh pihak fokus pada tujuan integrasi kedua perusahaan semata-mata hanya untuk tumbuh bersama, lebih efisien, terintegrasi, dan efektif melayani masyarakat.

Manajemen PGN menurutnya harus berbicara secara langsung dengan Serikat Pekerja untuk menghilangkan kekhawatiran para pekerja.

"Tentu ada yang khawatir bakal terjadi perbedaan perlakuan di Pertagas dari sebelumnya anak usaha yang sejajar dengan PGN menjadi cucu usaha Pertamina," kata Herman.

Namun, ia memastikan tidak ada hal yang mencemaskan bagi para pekerja Pertagas dari aksi korporasi tersebut.

"Hanya ada beberapa saja yang memanasi, mengompori, yang saya kira kita harus diniatkan untuk membangun bangsa agar lebih efisien dan lebih baik," ungkap Herman. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Hasil Survei LIPI: Jokowi Ungguli Prabowo hingga Elektabilitas Demokrat Kalah dari PPP

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PertaminaFahri HamzahTwitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved