Jawaban Mahfud MD ketika Ditanya Dahnil Anzar soal Kasus 'Papa Minta Saham' Riza Chalid

TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menanggapi pernyataan yang diajukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter, @mohmahfudmd, yang diunggah pada Kamis (19/7/2018).

Awalnya, Dahnil Anzar Simanjutak menanyakan kepada Mahfud MD apakah benar Riza Chalid tidak lagi diburu oleh aparat.

"Pak @mohmahfudmd mohon maaf saya hanya sekedar bertanya benerkah Reza Khalid tidak diburu lagi oleh aparat keamanan terkait kasus Papa minta saham?

Yg dulu sama2 banyak pihak termasuk Bapak, saya, dll, desak agar yg bersangkutan segera dihadirkan dan dimintai keterangan," tulisnya dalam @Dahnilanzar.

• Banyak Artis Nyaleg, Rustam Ibrahim: Partai Politik Gagal Lahirkan Kader yang Populer di Masyarakat

Menjawab pertanyaan tersebut, Mahfud MD mengatakan jika sepengetahuannya kasus "Papa Minta Saham" sudah ditutup.

Meski demikian, ia meminta agar Dahnil menanyakan kepada Kejaksaan Agung, bukan pada dirinya.

"Kasus Papa Minta Saham itu ditangani oleh kejagung dan seingat sy sdh ditutup berdasar vonis MK ttg rekaman.

Kok nanya ke sy? Anda kan bs tanya ke kejagung.

Urusan dia hadir di acara Nasdem itu juga bkn urusan sy & anda tp urusan yg ngundang.

Krn sy diundang ya “wajib” datang," jawab Mahfud MD.

Mahfud MD kemudian menyindir jika sebagai tokoh ormas Islam, seharusnya Dahnil paham hukum memenuhi undangan dari seseorang.

"Kalau orng Islam, apalagi tokoh ormasnya, pasti tahu hadits Nabi bhw menghadiri undangan itu wajib kecuali ada halangan syar’ie.

Ketika diundang kita jg tdk perlu bertanya siapa sj orng lain yg juga diundang. Itu urusan yg ngundang," tulis @mohmahfudmd.

• Sederet Artis Bakal Caleg Buka Suara soal Godaan Korupsi Anggota Dewan, Giring Ganesha: Amit-amit

Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan jika seharusnya Dahnil Anzar meneleponnya secara langsung untuk bertanya.

"Sy jg sekedar menjawab krn Mas Dahnil nanya ke saya.

Sy jawab krn saya tahu anda orang baik dan pertanyaannya perlu dijawab.

Saya kenal baik Mas Dahnil seharusnya, kalau sekedar bertanya dan bkn utk menggiring opini, bisa langsung nelepon," tambah @mohmahfudmd.

Menanggapi hal tersebut, Dahnil Anzar kemudian meminta maaf kepada Mahfud MD apabila pertanyaan yang ia sampaikan tidak berkenan di hati Mahfud.

Dahnil menjelaskan, tujuannya bertanya secara terbuka adalah agar Mahfud MD juga bisa menjawab sejumlah tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya terkait kasus ini.

"Mohon Maaf dengan sangat bila pertanyaan saya tidak berkenan dihati Pak Mahfud.

Saya juga paham Pak Mahfud orang baik, saya bertanya didepan publik, agar tuduhan-tuduhan yg dialamatkan kpd Pak Mahfud bisa dijawab didepan publik, dan terang. Salam Hormat, Pak," ujar @Dahnilanzar.

Cuitan tersebut kemudian kembali di tanggapi oleh Mahfud MD dengan ucapan terima kasih.

"Terimakasih, Dinda," ujar @mohmahfudmd.

• Said Didu: Orang Freeport Buka ke Saya Banyak Benalu di Jakarta, Kami Capek Tertekan di Indonesia

Sebelumnya, beberapa tokoh sempat heboh dengan  foto yang beredar di media sosial.

Dalam foto tersebut tampak Mahfud MD yang duduk satu barisan dengan Riza Chalid.

Keduanya tampak hadir bersama sejumlah tokoh, termasuk para menteri dalam acara kuliah umum Presiden Joko Widodo yang diselenggarakan oleh Partai Nasdem.

Diberitakan Kompas.com, Riza Chalid merupakan tokoh yang berkaitan dengan kasus "Papa Minta Saham".

Kasus Papa minta saham mulai mencuat ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, melaporkan rekaman yang dia dapat dari Maroef ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Pada akhir tahun 2015, Kejaksaan Agung (Kejagung) memanggil Riza Chalid terkait kasus tersebut.

• Diajak Joko Widodo Keliling Istana Presiden, Lalu Muhammad Zohri: Paling Berkesan

Dalam transkrip rekaman yang direkam Maroef Sjamsoedin (ketika menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport), Riza Chalid dan Setya Novanto (saat itu sebagai Ketua DPR) terekam meminta saham kepada Freeport.

Permintaan saham tersebut dikatakan Setya Novanto dkk jika sukses membantu Freeport untk memperpanjang izin kontrak mereka di Indonesia.

Dalam kasus tersebut, mereka mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Kejagung kemudian mencium ada upaya pemufakatan jahat dalam kasus ini.

Meski telah dipanggil untuk dimintai keterangan, sosok pengusaha Riza Chalid tidak pernah muncul.

Bahkan, Kejagung pun tidak mengetahui di mana keberadaan Riza.

• Dibully karena Komentarnya saat Jadi Juri KDI 2018, Iis Dahlia Berikan Tanggapan

"Namanya cari orang itu tidak mudah. ​​Mungkin mukanya sudah diubah, hidungnya sudah ditambah," ujar Jaksa Agung yang juga mantan politisi Nasdem, HM Prasetyo pada Desember 2015 lalu.

Karena Riza tak kunjung muncul, Kejagung mengendapkan kasus tersebut.

Hal itu lantaran belum ada perkembangan yang berarti dalam penyelidikan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)