Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Divestasi Saham Freeport, Ferdinand: Divestasi Bukan Jalan Terbaik
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan soal pernyataan Presiden Joko Widodo soal divestasi saham Freeport.
Penulis: Vintoko
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya penandatanganan pokok-pokok perjanjian atau head of agreement atas penjualan saham FCX di Indocooper dan hak partisipasi Rio Tinto di PT FI ke Inalum selaku kepala holding BUMN tambang.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebutkan nilai pembelian saham Rio Tinto adalah sebesar 3,85 miliar dolar AS.
"Jadi kita mengambil alih saham. Inalum itu akan mengambil alih interest dari Rio Tinto dan 100 persen dari Indocopper yang ditambah milik negara jadi 51,38 persen. Nah total nilainya 3,85 miliar dolar AS," ungkap Rini.
• Angka Kemiskinan Menurun, Jubir PSI Dedek Prayudi: Jangan Cepat Puas!
Pembelian saham Rio Tinto ini karena Rio Tinto memiliki perjanjian usaha patungan untuk mengerjakan proyek Grasberg dengan Freeport McMoran.
Lebih lanjut, Rini Soemarno pun menyebutkan tahap ini merupakan perjanjian yang mengikat yang kemudian akan meneruskan langkah-langkah divestasi lainnya seperti membentuk perusahaan gabungan atau join ventur, transaksi hingga penerbitan izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
"Perjanjian ini mengikat dong tapi jangan lupa IUPK yang akan dikeluarkan setelah divestasi diselesaikan," ungkap Rini Soemarno. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)