Komentari Dahnil Anzar & Fahri Hamzah terkait Freeport, Jubir PSI: Mereka Mempermalukan Diri Sendiri
Juru Bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi memberikan komentar pada Fahri Hamzah dan Dahnil Anzar.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi memberikan komentar pada Fahri Hamzah dan Dahnil Anzar.
Komentar itu disampaikan Dedek melalui akun Twitter-nya, @uki23, Minggu (15/7/2018).
Dedek mengatakan dirinya tidak tertarik untuk menyebut Dahnil Anzar dan Fahri Hamzah dengan sebutan dungu.
Namun, Dedek menangkap kesan pedih mereka saat apresiasi mengalir pada Joko Widodo (Jokowi), sehingga mereka dianggap mempermalukan diri sendiri.
• Resmikan Ruas Tol Kartasura-Sragen, Jokowi Ingin Rest Area di Sepanjang Tol Diisi Produk Lokal
Selain memberikan komentar, Dedek juga mentautkan tangkapan layar tweet Dahnil dan Fahri Hamzah terkait dengan Freeport.
"Saya tidak tertarik untuk menyebut @Dahnilanzar dan @Fahrihamzah dengan sebutan dungu. Saya cuma menangkap kesan orang-orang ini merasa pedih ketika mengalir apresiasi kepada @jokowi sehingga tanpa sadar mempermalukan diri sendiri," tulis jubir PSI ini.
• Terkait HoA Freeport dan Indonesia, Rachland Nashidik: Sapi Beda dengan Kambing
Sementara itu, melalui akun Twitter Dahnil Anzar, Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan jika dirinya melihat Head of Aggrement (HoA) yang dibuat pemerintah dengan Freeport sebagai langkah maju.
Dahnil menyebutnya sebagai 'a billion step begin with one step'.
Namun, menurut Dahnil ada ambisi politik yang lebay dibungkus dengan pencitraan yang lebay seolah 51 persen saham sudah diambil alih.
"Saya melihat HoA yang dibuat Pemerintah dengan Freeport sebagai langkah maju,saya menyebutnya sebagai a billion step begin with one step.
Kerja perlahan yg perlu diapresiasi. Namun, ambisi politik yang lebay dibungkus dengan pencitraan yang lebay seolah 51 persen saham sudah diambil alih merusak One Step tersebut," tulis Dahnil.
• Dugaan Bom Panci di Mapolres Indramayu, Kapolda Jabar: Pelakunya Ada Dua dan Sudah Ditangkap
Sementara itu, Fahri Hamzah angkat bicara soal divestasi saham 51 persen dari PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitter @Fahrihamzah, yang diunggah pada Jumat (13/7/2018).
Fahri Hamzah mengatakan bahwa kontrak karya PT Freeport Indonesia akan berakhir pada tahun 2021, sehingga otomatis akan kembali ke tangan Indonesia tanpa biaya.
Dirinya mempertanyakan pemerintah yang mengakuisisi 51 persen dan memperpanjang kontraknya hingga 23 tahun mendatang dengan biaya sebesar Rp 53 Triliun.