Pilpres 2019
Teddy Gusnaidi Tantang Cak Imin Menyatakan Sikap Tidak Dukung Jokowi: Saya Yakin Dia Gak Punya Nyali
Politisi PKPI Teddy Gusnaidi melayangkan tantangan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Politisi PKPI Teddy Gusnaidi melayangkan tantangan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @TeddyGusnaidi yang diunggah pada Jumat (13/7/2018).
Teddy Gusnaidi menantang Cak Imin untuk menyatakan tidak akan mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti yang dilakukan oleh sejumlah partai.
Ia pun tampak menautkan akun Cak Imin dan mengatakan jika dirinya yakin Ketum PKB itu tidak punya nyali.
@TeddyGusnaidi: Tantangin aja, muhaimin berani gak menyatakan tidak akan mendukung Jokowi, kayak Gerindra, PKS dan PBB.
Saya yakin, dia gak punya nyali.
@cakimiNOW.
• Inalum Kuasai 51 Persen Saham Freeport, Andi Arief dan Fahri Hamzah Angkat Bicara

Sebelum melontarkan tantangan untuk Cak Imin, Teddy juga melayangkan tantangan serupa kepada sejumlah partai, seperti Demokrat, dan PAN.
Berikut tantangannya:
"PAN itu 100% sudah dikubu Jokowi.
Tujuan PAN bicara begini bukan untuk menyerang @Prabowo, tapi mengirim sinyal ke Jokowi, agar mereka bisa punya bargain.
Mungkin minta tambah jumlah Menteri..
Sayangnya ini trik kuno, yang ada bakal dicuekin.
@ZUL_Hasan @Official_PAN
1. Ada yang masih bertanya ke saya soal manuver Demokrat, PKB dan PAN, mereka sepertinya tidak akan bergabung dengan barisan pendukung Jokowi.
Saya jawab, sudahlah.. mereka bertiga gak perlu dipikirin, gak ada nyali mereka untuk keluar dari barisan Jokowi. Itu pasti..
2. Coba saja tantang, apakah mereka seberani PKS atau Gerindra yang terang-terangan menyatakan tidak akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019?
Coba wartawan tanya ke Demokrat, PKB dan PAN begitu, yang ada bakal planga-plongo.
Gak akan bernyali sama sekali mereka menyatakan itu.
3. Lalu kenapa mereka berulah? Karena mereka bertiga itu ingin "dianggap".
Mereka sadar, tanpa ada mereka, Jokowi tidak akan resah dan gelisah.
Dengan masuk kubu Jokowi belakangan, mereka merasa hanya menjadi pemeran pembantu.
Mereka ingin dianggap sebagai pemeran utama juga.
4. Seharusnya kalau berfikirnya untuk kemaslahatan bangsa, ngak perlu begitu.
Tentukan sikap dan bantu perjuangan Jokowi.
Tokh, kalau Jokowi jadi Presiden lagi, tentu mereka menjadi bagian yang akan ikut menggerakkan bangsa ini di Pemerintahan.
Pasti diikutsertakanlah..
5. Jadi biarkan saja Demokrat, PAN dan PKB sibuk nyari perhatian Jokowi.
Kalau mereka gak jadi gabung dengan Jokowi ya sudah.
Tokh, Jokowi sudah cukup dengan Partai-Partai yang tidak neko-neko. bahkan Partai-Partai mempersilahkan Jokowi memilih Cawapresnya.
• Kritik Menteri Susi, Fahri Hamzah: Bertambahnya Jumlah Ikan setelah Pertunjukan Ngebom Itu Bohong

6. Kalau PKB, PAN dan Demokrat mau mengusulkan Capres dan Cawapres sendiri silahkan saja, misalnya Muhaimin - AHY atau Muhaimin - Zulkifli.
Tapi kenapa sampai detik ini tidak mereka lakukan?
Karena mereka sadar, mereka sama sekali tdk bisa dijual jika harus berhadapan dgn Jokowi.
7. Jadi apakah mereka akan bergabung dengan Jokowi?
Jawabannya, Gerindra dan PKS saja yang berani mengatakan tidak akan mendukung Jokowi, sekarang sedang mencari cara untuk berbelok ke Jokowi, apalagi mereka bertiga yang gak punya nyali mengatakan itu?
8. Kalau mereka berani mengatakan tdk akan mendukung Jokowi & berani berkoalisi mendukung Muhaimin-AHY/Zulkifli, saya acungin jempol.
Hebat, karena mrk berani bersikap walaupun 99,9% mereka sendiri yakin mereka kalah.
Tapi itu lebih baik daripada berisik nyari perhatian terus.
9. Jadi kalau mereka berulah lagi, suruh mereka jawab tantangan gue, apakah mereka berani? 100% gue yakin, mereka tidak akan punya nyali setetes pun untuk menerima tantangan gue.
@PDemokrat @Official_PAN @DPP_PKB @SBYudhoyono @ZUL_Hasan @cakimiNOW
Terima kasih," tulis Teddy Gusnaidi.
• Reaksi Tommy Soeharto saat Kasus Pembunuhan yang Pernah Menjeratnya Diungkit Najwa Shihab

Sementara itu, sebagai partai koalisi dari Jokowi, PKB melalui ketua umumnya, Muhaimin Iskandar percaya diri akan menjadi cawapres petahana.
Cak Imin Bahkan mengatakan jika bukan berpasangan dengan dirinya, dikhawatirkan Jokowi bisa kalah dalam pilpres 2019.
Sebagai keseriusannya, Cak Imin meresmikan posko pemenangan Jokowi-Cak Imin (JOIN) pada April 2018 lalu.
"PKB pada Pilpres 2019 mendatang akan mengusung pasangan Pak Joko Widodo dan Muhaimin Iskandar yang disebut psangan JOIN. JOIN akan kita sosialisasikan ke seluruh masyarakat, JOIN akan kita sowankan kepada seluruh rakyat, JOIN Jokowi-Muhaimin akan menjadi tema perjuangan kita sampai Pilpres 2019 nanti," ujar Cak Imin kala itu.
Cak Imin memang gencar mempromosikan diri sebagai cawapres.
Sinyal-sinyal dukungan terus ia sampaikan kepada Jokowi.
Ia bahkan menyebutkan jika Jokowi rugi jika tak memilihnya.
Diketahui, pendaftaran pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2019 dibuka pada 4 Agustus hingga 10 Agustus 2018 mendatang, yang artinya kurang dari satu bulan lagi.
Meski demikian, kubu Jokowi belum mengumumkan secara pasti siapa yang bakal dipilih untuk mendampingi petahana dalam kontestasi Pilpres 2019. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)