Ratna Sarumpaet: Pak Luhut, Andalah yang Mengira Dapat Membuat Klaim Menipu Dunia
Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet tampak melontarkan sindiran kepada Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Wulan Kurnia Putri
"Kau @AgusHerd br dlm tahap perdebatan SH sdh menipu diri. Evakuasi korban D. Toba dihentikan bukan karena ketidak mampuan mendatangkan peralatan. Tapi tak adanya kemauan. Itu y harus kau tanya pada LBP. Kalau tidak mampu mengorek kejujuran LBP, kau pun sebaiknya Diam. @fadlizon," kata Ratna Sarumpaet, Kamis (5/7/2018).

Dikutip TribunMedan, cekcok antara Luhut dan Ratna bermula saat Luhut tiba di Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018).
Luhut langsung menggelar rapat dengan instansi terkait, di antaranya Dinas Perhubungan, Basarnas, TNI dan Kepolisian dan membahas perkembangan evakuasi KM Sinar Bangun hingga perbaikan sistem transportasi di Danau Toba.
Usai mendengar penjelasan dari Tim Gabungan, Luhut pun maju ke hadapan forum untuk memberikan pernyataan.
Saat itulah, Ratna menyela dan terjadi adu mulut dengan Luhut.
"Saya berbicara mewakili keluarga," tutur Ratna, sampai berita ini ditulis belum diketahui keluarga korban siapa yang ia dampingi.
Luhut pun tak mengizinkan Ratna berbicara dalam forum tersebut.
"Aku mendampingi keluarga korban. Anda tidak boleh malarang," kata Ratna, sampai berita ini ditulis belum diketahui keluarga korban siapa yang ia dampingi.
"Saya memang akan bicara langsung dengan mereka. Tidak ada perlu dengan Anda. Kami sedang rapat ini. Saya tidak ada urusan dengan Ratna Sarumpaet." jawab Luhut.
"Kami warga, beri waktu bicara pak Menteri," celetuk Seorang warga.
"Saya memang datang untuk membahas ini (pencarian 164 korban KM Sinar Bangun, Red.) Nanti bicara dengan kalian." kata Luhut.
Sementara itu, pencarian dan evakuasi terhadap korban KM Sinar Bangun telah dihentikan secara nasional pada Selasa (3/7/2018).
Diberitakan Kompas.com, untuk memberikan penghormatan, digelar prosesi tabur bunga oleh keluarga korban.
Selain itu, juga dilakukan peletakan batu pertama berisi nama-nama para korban.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan meski awalnya banyak yang tidak terima, akhirnya keputusan penghentian telah disetujui oleh semua pihak, khususnya keluarga korban.