Fahri Hamzah Buat Catatan soal Persatuan: Semua Sibuk Panen Raya dan Pesta Padahal Kapal Kita Retak
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menuliskan catatan tentang kondisi bangsa dengan mencantumkan tagar #RodaIslam.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Itu identitas yang melekat.
Tanpa negara semua harus terlaksana.
Tetapi Nabi memberi contoh pembentukan madinah.
Maka, Indonesia adalah madinah kita.
Tempat kita saling menerima perbedaan latar suku, agama, ras, antar golongan.
Di sini kita menunjukkan cinta seperti cinta nabi kepada kota yg di dalamnya ada keadilan dan kemajuan bersama. Inilah wajah Islam dalam negara. #RodaIslam
Maka, kalau kita memandang Indonesia dengan kacamata Islam demikiankah seharusnya.
Kita tidak Perlu diajarkan paham kebangsaan sebab ia lahir dalam kesadaran bersama dan semua sudah berjalan berabad-abad lamanya.
Mereka yg hendak merusakkan yg mempersoalkannya.
Negara ini memang karya bersama tetapi dengan dominasi cara pandang Islam di dalamnya, mengikuti konposisi pendirinya, karena itu ia kekal sampai sekarang.
Kalau ada yang ingin mencabut jiwa Islam itu maka tercabutlah nyawa bangsa dan negara.
Menurut saya, itulah kesalahan awal pemimpin tertinggi kita sekarang, bermain api dengan Islam.
Sejak awal elite baru yang berkuasa di Jakarta dan dalam negara membongkar kembali hal2 yang sudah selesai sambil menuduh umat Islam dengan segala macam kesalahan.
Sekarang setelah kasus pilgub DKI selesai, tuduhan telah masuk menjadi kebijakan.
Saya kaget, dengan tekun pemerintah meracik narasi yang intinya mengatakan, “ada yang salah dengan Islam di negeri ini, Harus dikoreksi, agama Import, dan lain2 turunannya”.
Semua tuduhan yang dikembangkan di barat pasca 11 September 2001 justru semarak sampai ke Indonesia baru sekarang.
Islam dituduh radikal, toleran kepada teroris, anti kebhinekaan, anti negara, merendahkan perempuan, mengancam minoritas, dll.