Dede Yusuf Beberkan Fakta soal Isu TKA, Teddy Gusnaidi: Sudah Jelas Ya Pak SBY dan Prabowo
Teddy Gusnaidi, menginggatkan kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Umum Gerindra, Prabowpo Subianto.
Penulis: Woro Seto
Editor: Claudia Noventa
Tanggapan SBY soal Isu TKA
SBY mengaku kerap mendapatkan pertanyaan mengenai serbuan TKA ke Indonesia.
Namun, dirinya tidak mempunyai data pasti tentang jumlah TKA di Indonesia seperti yang dikhawatirkan banyak pihak.
"Saya juga mendengar kecemasan yang sama bahwa tenaga kerja asing itu datang dalam jumlah yang banyak. Saya tidak punya angka, berapa banyak tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia ini. Dengarnya di sana ada, di sini ada, banyak sekali informasinya, banyak sekali isunya," ujar SBY di Pendopo Agro Wisata PT Sido Muncul, Rabu (11/4/2018) sore yang dilansir dari Kompas.com.
SBY justru meminta kepada pemerintah agar jujur menjelaskan persoalan tenaga kerja asing ini.
Jika memang informasi tersebut tidak benar, agar disampaikan secara jelas.
"Daripada saya salah, lebih baik pemerintah menjelaskan secara gamblang, terbuka tentang benar atau tidak benar, tenaga-tenaga kerja asing datang ke Indonesia dalam jumlah yang besar. Kalau tidak benar, berapa yang datang, dari negara mana? Golongan apa? Pekerjaannya di mana? itu yang pertama," tandasnya.
• Perjuangan Maia Estianty Nonton Konser Celine Dion, dari Rela Naik Ojek hingga Pulang Nebeng Orang
SBY menanggapi bahwa pekerjaan yang bisa dikerjakan buruh lokal, maka sebaiknya merekruit warga seniri.
"Tetapi, kalau tenaga kerja kita berlebih, skill-nya sama, kecakapannya sama, lebih baik kita berikan kesempatan tenaga kerja kita sendiri. Dengan demikian, tidak menimbulkan masalah sosial, itu lebih adil, harapan saya seperti itu," ucapnya.
Temuan Ombudsman Banyak TKA jadi Buruh Kasar
Ombudsman menemukan banyak TKA yang bekerja sebagai buruh kasar.
"Buruh kasar sebetulnya ada di mana-mana," kata Komisioner Ombudsman, Laode Ida, dalam jumpa pers di Kantor Ombudsman, Jakarta, Kamis (26/4/2018) yang dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.
Laode mengatakan, sudah menjadi standar di setiap proyek bahwa penggunaan topi berwarna kuning adalah untuk kuli atau buruh kasar.
Penggunaan topi merah digunakan supervisor, sementara manajer menggunakan topi hijau.
Kenyataannya, tim Ombudsman banyak menemukan TKA yang menggunakan topi kuning, alias buruh kasar.