Tudingan Mark Up: Komentar Luhut hingga Data Perbandingan LRT Palembang dengan Filipina dan Malaysia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Laut, Luhut Binsar Pandjaitan ikut mengomentari polemik yang disebutkan Prabowo mengenai nilai pembangunan LRT.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Data Kemenhub menunjukkan, nilai investasi untuk LRT Palembang adalah 37 juta dollar AS per kilometer atau senilai dengan Rp 484 miliar per kilometer.
Nilai investasi tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta sepanjang 23,4 kilometer, 13 unit stasiun, dan 24 unit kereta.
"Terkait niali kontrak pembangunan LRT di Indonesia khususnya LRT Palembang yang dinilai relatif besar, dijelaskan bahwa nilai kontrak tersebut bukan merupakan nilai mutlak, tetapi pembayarannya dilakukan berdasarkan realisasi atas pengeluaran kontraktor yang telah diaudit BPKP," tulis Kemenhub dalam data yang diterima Kompas.com, Minggu (24/6/2018).
• Ditanya Bergabung ke PAN atau Gerindra, Inilah Jawaban Fahri Hamzah
Sebelumnya, Prabowo Subianto berpidato mengenai investasi LRT Palembang yang mencapai Rp 12,5 triliun dengan panjang 24 kilometer yang menimbulkan polemik.
Menurut Prabowo, riset indeks pembangunan LRT di dunia menyebutkan biaya pembangunan LRT 8 juta dollar AS per kilometer.
Namun di Indonesia, Prabowo menilai jumlahnya lebih banyak.
Dia pun menyimpulkan bahwa dana yang dihabiskan untuk membangun LRT Palembang setiap kilometernya mencapai 40 juta dollar AS.
“Jadi pikirkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya. Jika 8 juta dollar AS itu saja bisa mendapatkan untung, apalagi 40 juta dollar AS? Karena saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya,” kata Prabowo. (Tribunwow/Tiffany Marantika)