Breaking News:

Sudjiwo Tedjo Beberkan Beda Seniman Dulu dan Sekarang ketika Ditanggap dalam Acara Politik

Seniman Sudjiwo Tedjo buka suara melalui akun Twitter-nya, @SudjiwoTedjo mengenai beda seniman dulu dan sekarang saat ditanggap mengisi acara politik.

Capture/Kompas TV
Sudjiwo Tedjo 

TRIBUNWOW.COM - Seniman Sudjiwo Tedjo buka suara melalui akun Twitter-nya, @SudjiwoTedjo mengenai beda seniman dulu dan sekarang saat ditanggap mengisi acara politik, Rabu (20/6/2018).

Menurut Sudjiwo Tedjo, dulu ketika rata-rata politikus masih berbudaya, mereka akan menanggap kesenian untuk mengumpulkan massa.

Setelah itu para politikus akan berpidato ketika massa sudah berkumpul.

Ali Ngabalin Sebut Demokrat Ingin Meningkatkan Elektabilitas Partai Lewat Hak Angket Terkait Iriawan

Sementara seniman maupun kesenian yang mereka tanggap akan berbicara hal umum seperti kemanusiaan.

Namun, sekarang hal tersebut dirasa tidak cukup.

Seniman maupun kesenian harus terang-terangan untuk mendukung politikus maupun partai yang menanggap mereka.

SBY Sebut APBN Diserap Habis untuk infrastruktur, Budiman Sudjatmiko: Elit Korup Kebakaran Jenggot

"Dulu ketika rata-rata politisi masih berbudaya menanggap kesenian untuk mengumpulkan massa saja.

Mereka yang akan berpidato setelah massa terkumpul.

Seniman/kesenian cuma ngomong hal-hal umum seperti kemanusiaan. Kini itu sangat tak cukup. Seniman/kesenian harus terang-terangan ndukung penanggap," tulis Sudjiwo Tedjo.

Selain sebagai seniman, Sudjiwo Tedjo juga sering memberikan komentarnya mengenai hal-hal yang sedang banyak dibicarakan publik.

Budiman Sudjatmiko Puji Jokowi, Fahri Hamzah: Juara Korupsi Partai Siapa Mas?

Seperti komentarnya saat Amien Rais ramai dicemooh publik mengenai pendapatnya yaitu 'Tuhan Malu'.

Sudjiwo mengatakan jika orang religius tidak akan menertawakan siapapun dalam nuansa cemooh.

Menurut Sudjiwo Tedjo, religi dan religius itu berbeda, lantaran religius itu rasa kebertuhanan setiap saat.

Sedangkan religi itu agama.

Jenderal Polisi Jadi Pj Gubernur, SBY: Ada Tanda-tanda, Niat yang Membuat Aparat Negara Tidak Netral

Ia pun mengungkapkan jika orang punye religi belum tentu religius.

Sudjiwo Tedjo mengatakan, jika memang keinginan mencemooh itu manusiawi, bisa tidak hujatan untuk Amien Rais itu dialihkan ke penguasa formal.

Hal tersebut menurutnya karena penguasa formal memakai uang rakyat, sehingga sudah menjadi konsekuensi jika dicemooh. (Tribunwow/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sudjiwo TedjoTwitterSeniman
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved