Terkait Orasi AHY, Puan Maharani: Kita Lihat Saja Apakah Demokrat Akan Bergabung atau Tidak
Puan Maharani selaku DPP PDIP, Partai yang pro pemerintah mengomentari orasi AHY yang mengkritisi pemerintah.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah menyampaikan orasi pada Sabtu (9/6/2018).
Orasi tersebut bertajuk 'Mendengar Suara Rakyat".
Dalam orasinya, AHY menyampaikan ajakan untuk memelihara kesatuan dan kesatuan.
Selain itu AHY juga melontarkan beberapa kritik terhadap pemerintahan Jokowi.
• Jawab Sindiran AHY, Puan Maharani Dapat Pujian dari Politisi Demokrat
Terkait hal tersebut, Puan Maharani selaku DPP PDIP, Partai yang pro pemerintah mengomentari hal tersebut.
Dilansir Tribunwow.com dari Kompas.com, setelah orasi dari AHY, Puan tidak serta menutup pintu koalisi Partai demokrat dengan partai-partai pendukung pemerintah termasuk PDIP.
"Kita lihat saja, bagaimana ini nanti akhirnya Demokrat akan bergabung atau enggak, itu ya tanyanya ke Pak SBY," kata Puan saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (12/6/2018).
• Keluar dari Golkar dan Masuk ke Partai Berkarya, Titiek Soeharto Ungkapkan Alasannya: Saya Sedih
Saat ditanyai mengenai pidato AHY yang menyinggung program revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo, Puan menyatakan berterimakasih pada AHY.
"Kalau kemudian memberikan kritik, otokritik kepada pemerintah, selama itu membangun saya berterima kasih," ujar Puan.
Sebelumnya, orasi AHY ini berisi 5 poin mengenai kritisi terhadap pemerintah.
• Gus Yahya ke Israel, Said Didu Lemparkan Tiga Pertanyaan Sekaligus
1. Daya beli masyarakat
Agus menyatakan, meskipun angka-angka indikator makroekonomi relatif baik, kenyataannya di lapangan berbeda.
"Hampir di setiap tempat, yang kami datangi, rakyat berteriak, 'Pak, bagaimana ini? Harga-harga kebutuhan pokok naik! Barang-barang makin mahal'," kata Agus.
2. Kenaikan tarif listrik
Agus mengungkapkan, selain biaya hidup, pengeluaran rumah tangga juga terus meningkat.
Contohnya adalah kenaikan tarif listrik. "Tarif listrik naik lebih dari 140 persen, antara bulan Desember 2016 hingga Juli 2017," sebut Agus.
Pencabutan subsidi listrik untuk golongan 900 VA, imbuh dia, berdampak terhadap hampir 19 juta pelanggan rumah tangga.
• Komisioner KPU: Jangan Lakukan Politik Uang Lewat Pemberian THR
3. Lapangan kerja
Menurut Agus, pekerjaan bukan hanya soal memperoleh pendapatan.
Pekerjaan juga merupakan harga diri dan penerimaan sosial.
"Itulah sebabnya, pengangguran dan lapangan kerja, selalu menjadi persoalan sensitif," tuturnya.
Secara kuantitas, lapangan kerja yang tercipta setiap tahunnya, ungkap Agus, belum bisa mengimbangi jumlah pencari kerja baru.
• Lepas Peserta Mudik, Sandiaga: Ajak Kerabat Usaha di Daerah, Jangan Gantungkan Harapan di Kota Besar
4. Tenaga kerja asing
Agus menyatakan, kaum buruh dan pekerja yang ditemuinya mengkritik Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Menurutnya, aturan itu kurang berpihak pada mereka.
"Baru-baru ini, saya kembali dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Saya melihat sendiri, betapa banyak TKA, yang bekerja di sana.
Bukan hanya, sebagai tenaga ahli, atau dalam kapasitas manajerial saja, tetapi juga, pada tingkatan buruh, sopir, dan pekerja lapangan lainnya," kata Agus.
• Rocky Gerung: Dosen Radikal Nggak Membahayakan Kampus
5. Revolusi mental
Agus menyoroti program Revolusi Mental yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut Agus, sebagian besar rakyat sebenarnya menaruh harapan pada program yang membidik pembangunan manusia Indonesia tersebut.
Akan tetapi, program Revolusi Mental tampaknya sedikit tersisih dengan pembangunan infrastruktur yang digalakkan oleh pemerintah.
Presiden Jokowi memang mengedepankan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah.
"Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya “Apa kabar, Revolusi Mental?”," kata Agus. (Tribunwow/Tiffany Marantika)