Ramadan & Idul Fitri 2018
Sering Marah-marah saat Puasa? Yuk Simak 5 Cara Mengendalikannya
Saat berpuasa, selain menahan lapar dan haus, penting juga untuk kita menjaga emosi kita agar tetap stabil.
Penulis: Rekarinta Vintoko
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Saat berpuasa, selain menahan lapar dan haus, penting juga untuk kita menjaga emosi kita tetap stabil.
Namun terkadang situasi yang tidak kondusif sering membuat emosi negatif kita terpicu.
Sayangnya, satu syarat agar puasa dikatakan sempurna adalah dengan menahan emosi dan amarah menggunakan kesabaran.
Maka untuk itu kita perlu menjaga emosi dan melatih kesabaran kita selama berpuasa.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 5 cara agar kita bisa mengendalikan emosi dan amarah saat puasa.
• ICW Sebut Menkumham Tak Berwenang Tolak Teken PKPU soal Larangan Mantan Napi Koruptor Jadi Caleg
1. Ambil napas dalam dan hembuskan perlahan
Saat mendapat situasi yang sulit, mudah bereaksi menjadi pemicu amarah.
Langkah yang bisa dilakukan, cobalah tarik napas dalam-dalam, kemudian hembuskan perlahan.
Rasakan ketika otot-otot tidak kencang dan denyut jantung Anda kembali normal.
Saat Anda merasa lebih tenang, ingatkan diri Anda bahwa emosi tidaklah baik dan hanya sementara.
2. Hindari situasi yang bisa menyulut emosi
Anda tidak akan emosi jika berada dalam situasi yang aman.
Untuk itu pastikan Anda tahu benar situasi dan kondisi apa yang membuat Anda cepat meledak, dan hindari situasi yang memicu Anda emosi.
Contohnya, jika Anda tahu kalau Anda bakal marah-marah saat sedang terburu-buru (atau diburu-buru), sebaiknya persiapkan dan selesaikan segala sesuatu lebih cepat dari seharusnya.
• Anies Baswedan Segera Bentuk Badan Reklamasi
3. Ikhlas memaafkan
Memaafkan seseorang yang membuat Anda marah adalah hal yang mulia.
Oleh karenanya, latih dan biasakan diri untuk memaafkan seseorang dengan ikhlas.
Tanamkan pada diri jika memaafkan jauh lebih baik daripada menyimpan dendam dan amarah.
Ikhlas memaafkan juga akan membuat hati dan perasan terasa lebih lega.
• 10 Potret Terakhir sebelum Tragedi Maut yang Menghilangkan Banyak Nyawa Terjadi
4. Mengalihkan perhatian atau mencari kesibukan lain
Carilah kesibukan lain yang positif untuk mengalihkan perhatian dan melupakan amarah walaupun hanya sebentar.
Dengan begitu, kita dapat berpikir lebih jernih saat amarah mereda.
Anda bisa berolahraga ataupun mendengarkan musik atau melakukan kegiatan positif lainnya.
• Temui Ketum MUI, Menpora Minta Doa dan Dukungan untuk Asian Games dan Asian Paragames 2018
5. Istirahat yang cukup
Satu pemicu emosi selain interaksi yang kurang baik dengan orang lain adalah kebutuhan istirahat yang tidak terpenuhi.
Misalnya, kurang tidur atau terlalu lelah.
Oleh karena itu agar puasa lancar dan tidak didera amarah, pastikan kita mendapat istirahat yang cukup. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)