Fadli Zon Sebut Sejak Awal Klaim Presiden soal Bangun Infrastruktur tak Bebani APBN Omong Kosong
Fadli Zon mengatakan jika saat ini Indonesia terjebak pada utang yang berbahaya karena kecerobohan pemerintah dalam membuat perencanaan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon, tampak memberikan sejumlah catatan mengenai biaya pembangunan infrastruktur yang dianggap membebani APBN.
Diinformasikan TribunWow.com, hal tersebut ia beberkan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Rabu (6/6/2018).
Fadli Zon mengungkapkan apabila klaim presiden yang mengatakan jika pembangunan infrastruktur tak akan membebani APBN adalah sebuah omong kosong.
Hal tersebut menurut Fadli Zon lantaran saat ini utang BUMN justru semakin melonjak.
• Fadli Zon Sebut BUMN di Ambang Krisis Utang yang Serius, Rustam Ibrahim Beberkan Hal Sebaliknya
Ia pun mempertanyakan bagaimana langkah yang akan diambil oleh pemerintah dalam menghadapi krisi utang BUMN yang dianggap sudah berada di ambang serius itu?
Fadli Zon mengatakan langkah apa saja yang diambil oleh pemerintah bak lingkaran setan, yang akan tetap berujung pada APBN.
Berikut catatan Fadli Zon terkait hal tersebut.
"1) Melonjaknya utang BUMN hingga Rp1.300 triliun dlm empat tahun terakhir, menunjukkan BUMN kita sdg berada di ambang krisis utang yg serius.
2) Untuk menyeimbangkan neraca keuangan, sejumlah BUMN, terutama yg bergerak di bidang energi dan infrastruktur, terancam harus menghentikan investasi dlm lima tahun ke depan
3) Satu per satu masalah yang ditanam oleh rezim berkuasa saat ini mulai meletus menjadi ancaman. @Gerindra
4) Kita sdh mengingatkan dari awal bhw pembangunan infrastruktur yg dilakukan saat perekonomian sdg lesu dan negara tak punya uang sangatlah berbahaya.
Tapi Presiden berdalih bhw pembangunan infrastruktur tak akan membebani APBN.
5) Kini kita bisa sama-sama melihat bahwa dalih tsb tidaklah benar.
• Romli Atmasasmita Beberkan Biaya Perkara KPK, Fahri Hamzah: KPK Itu Bisnis Tekor
Pada kenyataannya pembangunan tadi telah dibiayai oleh utang BUMN yg risikonya pasti kembali lagi ke APBN.
6) Sebagai gambaran, saat ini total utang BUMN mencapai Rp4.825 trliun, atau naik Rp1.337 triliun dibandingkan catatan utang tahun 2014 yg sebesar Rp3.488 triliun.