Tanggapi Pemberitaan Media India soal "Punya Akses", Yusril Ihza Minta Pemerintah Berikan Penjelasan
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menanggapi pemberitaan terkait kerjasama antara Indonesia dan India.
Penulis: Rekarinta Vintoko
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menanggapi pemberitaan terkait kerjasama antara Indonesia dan India yang ditayangkan media India.
Seperti dilansir dari Times of India, Jumat (1/6/2018), India dan Indonesia telah sepakat untuk meningkatkan hubungan mereka dengan kemitraan strategis yang komprehensif.
Hal itu ditunjukkan dengan 15 perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India, Shri Narendra Modi pada Rabu (30/5/2018).
• Para Warga Dusun Karanggude, Tulungagung Mendadak Jadi Jutawan karena Ikan Koi yang Datang Misterius
Kedua pemimpin tersebut juga menyoroti bidang-bidang kerjasama potensial dalam bidang kelautan, ekonomi, dan sosial budaya serta membahas isu-isu regional dan global.
"Yang disoroti dari kunjungan ke Indonesia, secara strategis, adalah militer India punya akses ke pelabuhan Sabang di negara Indonesia. Itu menambah pertumbuhan di sektor angkatan laut," kata Modi.
Untuk diketahui, posisi Sabang yang berada di mulut Selat Malaka dinilai India sangat penting.
Pasalnya, Selat Malaka adalah jalur pelayaran utama antara Samudra Hindia dan Samudera Pasifik, tapi juga termasuk rute laut tersibuk.
• Fahri Hamzah: di Bulan Ramadan Ini Mereka Umumkan Perang, Aku Akan Layani Satu Persatu
Menanggapi pemberitaan tersebut, Yusril memberikan komentarnya melalui akun Twitternya, @Yusrilihza_Mhd, yang diunggah pada Senin (4/6/2018).
Yusril menyebut pemerintah harus memberikan penjelasan terkait pemberitaan yang dimuat media asing tersebut.
Termasuk penjelasan istilah, hingga manfaat timbal baliknya bagi Indonesia.
"Pemerintah RI harusnya menanggapi pemberitaan ini. Apakah yang dimaksud dengan istilah “punya akses”, apa syarat dan implikasinya, serta apa manfaat timbal baliknya bagi Indonesia?," tulis Yusril.

• Gibran Rakabuming: Terima Kasih kepada Guru Kami Ustaz Yusuf Mansur
Dalam pernyataan persnya, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan India sepakat menjadikan ekonomi kedua negara bersifat terbuka.
"Kami sepakat untuk terus menjadikan ekonomi kedua negara terbuka dan dalam kaitan ini saya mengharapkan kiranya negosiasi regional comprehensive economic partnership dapat diselesaikan tahun 2018 ini," ujar Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
"Kekokohan hubungan ini tidak saja membawa keuntungan bagi masyarakat kedua negara, namun juga bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan," lanjut dia.
PM Modi berharap jalinan kerja sama ini akan semakin mempererat hubungan India dan Indonesia yang pada 2019 mendatang memasuki tahun ke-70.
"Kita mengharapkan adanya kemajuan dari implementasi tersebut dan kesepakatan-kesepakatan hari ini akan semakin memperkuat kemitraan di antara kita dan meningkatkan kemitraan kita ke tingkat kemitraan strategis antara Indonesia dan India," ujar dia. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)