Breaking News:

Ramadan dan Idul Fitri 2018

Cara Menghangatkan Makanan yang Aman untuk Sahur Agar Tak Jadi Penyakit

Makanan yang akan dipanaskan dan dikonsumsi lebih dari enam jam harus disimpan di dalam kulkas dengan suhu rendah.

Editor: Wulan Kurnia Putri
ISTIMEWA
Ilustrasi Mencicipi Makanan 

TRIBUNWOW.COM - Makanan hangat memang sering kali lebih nikmat disantap daripada makanan yang telah dingin.

Hal itu yang membuat banyak orang menghangatkan kembali makanan yang telah dingin agar tetap nikmat saat disantap.

Namun, menghangatkan makanan ternyata bisa menimbulkan bahaya tersendiri.

Begini penjelasannya!

Konsultan Gastroenterologi Hepatologi PB-PABDI, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD- KGEH, MMB, FINASIM, FACP tak menganjurkan hal itu.

Menurutnya, sejumlah pasien yang datang kerap batal puasa karena terkena diare.

Salah satu penyebabnya adalah karena mengonsumsi makanan yang dihangatkan.

"Umumnya mencret. Karena makan makanan buka untuk sahur," kata Dr. Ari dalam sebuah talkshow bersama Kalbe di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, tak semua makanan yang dihangatkan berbahaya bagi kesehatan.

Menurut Dr. Ari, menghangatkan makanan tentu masih diperbolehkan jika makanan berada pada kondisi-kondisi tertentu.

Makanan yang akan dipanaskan dan dikonsumsi lebih dari enam jam harus disimpan di dalam kulkas dengan suhu rendah.

Jika tidak dimasukkan kulkas dan hanya didiamkan pada suhu kamar (tanpa AC) maka, kontaminasi kuman akan terjadi pada makanan tersebut.

Makanan yang disimpan dalam kulkas tersebut juga harus dikemas dengan baik dan tidak asal ditaruh.

Misalnya, makanan tak boleh bersebelahan dengan makanan mentah dan menyimpannya di dalam plastik dengan wadah yang terpisah.

Makanan tersebut juga tak bisa terlalu lama disimpan dalam kulkas.

Setiap jenis makanan memiliki ketahanan yang berbeda.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
MakananTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved