6 Fakta Baru Pelaku Pembunuh Mahasiswi di Gereja, Sering Ketakutan dan Tak Mau Ditinggal Sendiri
Kasus pembunuhan yang terjadi pada mahasiswi bernama Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) mengejutkan warga Deli Serdang dan sekitarnya.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan yang terjadi pada mahasiswi bernama Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) mengejutkan warga Deli Serdang dan sekitarnya.
Pasalnya, Rosalia ditemukan tak bernyawa dalam kondisi bersimbanh darah dan setengah telanjang di kamar mandi Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur, Gang Pendidikan, Dusun XII Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (31/5/2018).
Pihak kepolisian juga menduga bahwa Rosalia sempat mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
Ironisnya, pelaku pembunuhan tersebut adalah Henderson Sembiring yang tak lain adalah ayah angkatnya sendiri dan Pendeta di Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI).
• Balas Nyinyiran, Habiburokhman: Kalau Ngabalin, Romy, Cak Imin mau Umrah Ketemu Rieziq Kita Atur
Henderson juga sudah beristri dan mempunyai dua anak.
Kini pelaku tengah diperiksa oleh kepolisian guna menemui titik terang kasus pembunuhan sadis tersebut.
• 7 Fakta Pembunuhan Mahasiswi di Gereja, Pelaku Dikenal Baik dan Penyayang
Memiliki hubungan asmara
Saat diinterogasi, pelaku mengaku memiliki hubungan asmara dengan korban.
Bahkan pelaku mengaku jika hubungan tersebut telah berlangsung selama empat tahun.
Meski begitu polisi masih mendalami pengakuan pelaku.
"Kita belum tau apakah pada saat kejadian korban ini diperkosa atau tidak. Karena memang ada hubungan asmara sebenarnya mereka. Katanya sudah empat tahun tapi ini masih kita dalami karena masih dari keterangan dia sajakan,"ujar Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman, Jumat (1/6/2018).
• Habiburokhman: Pertemuan Prabowo, Amien Rais, hingga Rizieq di Mekah Bisa Bawa Kebaikan Bagi Bangsa
Hasil autopsi
Guna mengatahui benar tidaknya adanya pemerkosaan, Ruzi Gusman mengatakan tergantung hasil autopsi.
Hasil autopsi akan menjadi penentu apakah saat itu korban diperkosa atau tidak.
Hingga saat ini hasil autopsi dari rumah sakit Bhayangkara Medan belum mereka pegang.